Bekasi (Antara Megapolitan) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bekasi, Jawa Barat, mengalokasikan anggaran kegiatan 2017 sebesar Rp700 miliar untuk pembangunan infrastruktur.
"Dana itu terbagi menjadi 750 paket kegiatan pembangunan berupa penanggulangan banjir, perbaikan dan pembuatan jalan, penanggulangan kemacetan dan normalisasi saluran air," kata Kepala Dinas PUPR Kota Bekasi Tri Adhiyanto di Bekasi, Selasa.
Kegiatan penanggulangan banjir itu di antaranya pembangunan lanjutan kolam retensi, normalisasi saluran air dan penguatan tanggul sungai.
"Kita juga akan melakukan normalisasi saluran yang ada di bawah tol seperti di samping kampus Universitas Islam 45 untuk penanggulangan banjir di kawasan Rawalumbu dan sekitarnya," katanya.
Pemkot Bekasi juga akan melanjutkan pembangunan kolam retensi Bendung Koja di Kecamatan Jatiasih untuk mengantisipasi luapan Kali Bekasi.
"Bendung Koja ini sebagian sudah kita bangun pada 2016, tahun ini kita lanjutkan lagi sisa proyeknya," katanya.
Tri mengklaim daerah banjir di Kota Bekasi sudah berkurang 60 persen dari total 49 titik banjir berkat pembangunan proyek penanganan banjir yang sudah dikerjakan sejak 2013 hingga 2016.
Adapun kegiatan penanggulangan kemacetan lalu lintas di antaranya pembangunan Jembatan Layang Jalan Jatiwaringin, Jembatan Layang Caman, lanjutan pembangunan fisik Jalan Pangeran Jayakarta, Jalan Kemakmuran, Jalan Mawar VI Medansatria, Jalan Lingkar Utara, Jalan Perjuangan dan Jalan Raya Hankam.
"Kita juga akan membangun jalan alternatif untuk mengatasi kemacetan di kawasan Pekayon dan Jatiasih," katanya.
Secara terpisah, pengurus Paguyuban Warga RW13 Perumahan Pondok Mitra Lestari, Jatiasih, Sukarno (49), berharap proyek penanggulangan banjir di lingkungannya dapat berlanjut pada 2017.
"Pada 2016, Pemkot Bekasi baru membenahi pintu air di perumahan kami. Pemkot Bekasi masih menjanjikan kami pembuatan kolam retensi untuk menampung luapan Kali Bekasi saat musim hujan. Janji itu sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bekasi," katanya.
Perumahan tersebut selama ini masuk dalam 19 titik banjir di Kota Bekasi akibat banjir kiriman dari kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Dana itu terbagi menjadi 750 paket kegiatan pembangunan berupa penanggulangan banjir, perbaikan dan pembuatan jalan, penanggulangan kemacetan dan normalisasi saluran air," kata Kepala Dinas PUPR Kota Bekasi Tri Adhiyanto di Bekasi, Selasa.
Kegiatan penanggulangan banjir itu di antaranya pembangunan lanjutan kolam retensi, normalisasi saluran air dan penguatan tanggul sungai.
"Kita juga akan melakukan normalisasi saluran yang ada di bawah tol seperti di samping kampus Universitas Islam 45 untuk penanggulangan banjir di kawasan Rawalumbu dan sekitarnya," katanya.
Pemkot Bekasi juga akan melanjutkan pembangunan kolam retensi Bendung Koja di Kecamatan Jatiasih untuk mengantisipasi luapan Kali Bekasi.
"Bendung Koja ini sebagian sudah kita bangun pada 2016, tahun ini kita lanjutkan lagi sisa proyeknya," katanya.
Tri mengklaim daerah banjir di Kota Bekasi sudah berkurang 60 persen dari total 49 titik banjir berkat pembangunan proyek penanganan banjir yang sudah dikerjakan sejak 2013 hingga 2016.
Adapun kegiatan penanggulangan kemacetan lalu lintas di antaranya pembangunan Jembatan Layang Jalan Jatiwaringin, Jembatan Layang Caman, lanjutan pembangunan fisik Jalan Pangeran Jayakarta, Jalan Kemakmuran, Jalan Mawar VI Medansatria, Jalan Lingkar Utara, Jalan Perjuangan dan Jalan Raya Hankam.
"Kita juga akan membangun jalan alternatif untuk mengatasi kemacetan di kawasan Pekayon dan Jatiasih," katanya.
Secara terpisah, pengurus Paguyuban Warga RW13 Perumahan Pondok Mitra Lestari, Jatiasih, Sukarno (49), berharap proyek penanggulangan banjir di lingkungannya dapat berlanjut pada 2017.
"Pada 2016, Pemkot Bekasi baru membenahi pintu air di perumahan kami. Pemkot Bekasi masih menjanjikan kami pembuatan kolam retensi untuk menampung luapan Kali Bekasi saat musim hujan. Janji itu sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bekasi," katanya.
Perumahan tersebut selama ini masuk dalam 19 titik banjir di Kota Bekasi akibat banjir kiriman dari kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017