Bekasi (Antara Megapolitan) - Tubuh korban kecelakaan kerja Apartemen Grand Kamala Lagoon Kota Bekasi, Pajar Sidik (24) masih terperangkap di reruntuhan puing bangunan tangga darurat yang roboh selama lebih dari 40 jam, Kamis malam.
"Pengangkutan puing yang mengubur Pajar masih berlangsung. Saat ini baru 50 persen puing yang terangkut," kata Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Bayu Pratama di Bekasi.
Pajar Sidik tercatat sebagai korban kecelakaan kerja dalam proses pembuatan tangga darurat di Tower Emerald North Apartemen Grand Kamala Lagoon Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, sejak Rabu (4/1) pukul 01.20 WIB.
Hingga Kamis malam tim gabungan Pemadam Kebakaran, kepolisian, Basarnas dan pihak pengembang masih berupaya mendeteksi keberadaan korban di himpitan material tangga berbahan beton dan baja.
"Evakuasi berjalan lambat karena pengangkutan puing dilakukan secara manual di tengah ruang yang sempit berukuran 6x2 meter per segi," katanya.
Dikatakan Bayu, tim penyelamat sempat menghentikan proses pencarian korban pukul 17.30 WIB dan kembali berlanjut pada pukul 19.30 WIB.
"Jika sampai pukul 21.00 WIB, korban belum juga ditemukan, proses evakuasi akan kembali dihentikan dan kembali berlanjut pada pagi besok," katanya.
Dikatakan Bayu, keluarga korban saat ini sudah berada di sekitar lokasi kejadian guna menyaksikan langsung proses evakuasi.
Tubuh Pajar, kata Bayu, diperkirakan berada di dasar tumpukan puing setinggi 12 meter atau tepatnya di lantai basement.
Tim penyelamat belum dapat memastikan kondisi terkini korban meski telah dilakukan pencarian selama lebih dari 40 jam.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Pengangkutan puing yang mengubur Pajar masih berlangsung. Saat ini baru 50 persen puing yang terangkut," kata Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Bayu Pratama di Bekasi.
Pajar Sidik tercatat sebagai korban kecelakaan kerja dalam proses pembuatan tangga darurat di Tower Emerald North Apartemen Grand Kamala Lagoon Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, sejak Rabu (4/1) pukul 01.20 WIB.
Hingga Kamis malam tim gabungan Pemadam Kebakaran, kepolisian, Basarnas dan pihak pengembang masih berupaya mendeteksi keberadaan korban di himpitan material tangga berbahan beton dan baja.
"Evakuasi berjalan lambat karena pengangkutan puing dilakukan secara manual di tengah ruang yang sempit berukuran 6x2 meter per segi," katanya.
Dikatakan Bayu, tim penyelamat sempat menghentikan proses pencarian korban pukul 17.30 WIB dan kembali berlanjut pada pukul 19.30 WIB.
"Jika sampai pukul 21.00 WIB, korban belum juga ditemukan, proses evakuasi akan kembali dihentikan dan kembali berlanjut pada pagi besok," katanya.
Dikatakan Bayu, keluarga korban saat ini sudah berada di sekitar lokasi kejadian guna menyaksikan langsung proses evakuasi.
Tubuh Pajar, kata Bayu, diperkirakan berada di dasar tumpukan puing setinggi 12 meter atau tepatnya di lantai basement.
Tim penyelamat belum dapat memastikan kondisi terkini korban meski telah dilakukan pencarian selama lebih dari 40 jam.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017