Sukabumi (Antara Megapolitan) - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede dan Pangrango (BBTNGGP) menutup aktivitas pendakian untuk umum selama tiga bulan, mulai 31 Desember 2016 hingga 31 Maret 2017.

"Jalur pendakian dan puncak gunung harus sudah steril dari para pendaki terhitung mulai hari ini atau Sabtu, (31/12). Maka dari itu, pendaki tidak bisa merayakan malam pergantian tahun di gunung ini," kata Kepala BBTNGGP, Suyatno Sukandar, Sabtu.

Penutupan seluruh aktivitas pendakian untuk umum ini sesuai dengan surat edarah Kepala BBTNGGP nomor SE.2253/BBTNGGP/Kabidtek/Tek.P2/11/2016 pada 9 November 2016 tentang Penutupan Pendakian Gunung Gede Pangrango.

Menurut dia, penutupan pendakian di Taman Nasional Gunung Gede dan Pangrango dilakukan untuk pengamanan pengunjung, terutama bagi pengunjung pendakian. Sebab bulan-bulan tersebut merupakan puncak musim hujan yang disertai angin kencang dan suhu cukup dingin.

Tujuan lainnya, untuk pemulihan ekosistem hutan terutama du sepanjang jalur pendakian dan puncak gunung serta Alun-Alun Suryakencana dan Alun-Alun MandalawangI.

Selain itu, juga untuk memberikan kesempatan kepada satwa liar untuk bereproduksi. Sebab sesuai hasil monitoring fungsional pengendali ekosistem hutan pada beberapa titik jalur pendakian merupakan area perlintasan satwa liar yang dilindungi dan diperkirakan pada bulan tersebut merupakan musim kawin.

Dengan dikeluarkannya surat edaran itu segala bentuk aktivitas pendakian ke Gunung Gede dan Pangrango ditutup untuk umum, namun kegiatan wisata alam lainnya atau selain pendakian tetap dibuka untuk umum.

"Kami juga sudah menugaskan polisi hutan serta berkoordinasi dengan relawan lainnya untuk melakukan patroli, antisipasi adanya pendaki ilegal yang nekat masuk atau nerobos ke jalur pendakian," tambah Suyatno. 

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : M.Ali Khumaini


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016