Poros Buruh untuk Perubahan dideklarasikan di Bogor, Jawa Barat, pada Jumat malam 13 Oktober 2023 oleh konfederasi dan federasi serikat pekerja - serikat buruh tingkat nasional.

Dalam deklarasi itu juga mereka menetapkan 10 setan industri yang merupakan gangguan bagi berkembangnya industri dan rendahnya kesejahteraan buruh yang kemudian, yaitu : 1. upah murah, 2. hilangnya kepastian kerja (kerja kontrak, outsourcing, dan pemagangan), 3. PHK semakin dipermudah, 4. potongan uang pesangon besar-besaran, 5. serbuan tenaga kerja asing China, 6. jaminan sosial terbatas dan diskriminatif, 7. pungutan liar dan KKN, 8. bunga bank tinggi bagai rentenir, 9. penyelenggaraan pekerja migran yang memeras, dan 10. impor produk industri yang ugal-ugalan.

Pembentukan Poros Buruh untuk Perubahan itu juga dilakukan menjelang Pemilu Presiden yang dijadwalkan berlangsung pada 14 Februari 2024. Berbagai Konfederasi dan Federasi di tingkat nasional yang tiada lelah berjuang mencabut UU Cipta Kerja mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai Capres dan Cawapres.

Dalam deklarasi itu, hadir para pimpinan buruh nasional dari berbagai konfederasi dan federasi antara lain Ketua Umum Serikat Pekerja Nasional (SPN) Djoko Heriyono, Ketua Umum SBSI’92 Sunarti, Ketua Umum FSP Pertanian dan Perkebunan (PP) SPSI Achmad Mundji, Ketua Umum FSP Logam Elektronik dan Mesin (LEM) SPSI Arif Minardi, Ketua Umum FSP Kimia Energi dan Pertambangan (KEP) SPSI Dedi Sudarajat, Ketua Umum KSPSI  Jumhur Hidayat, dan Ketua Umum KSPN  Andi Baso Rukman serta beberapa tokoh buruh lainnya seperti Anna Sumarna dan Syamsul Bahri masing-masing dari  FSP Transport Indonesia (TI) SPSI Jawa Barat dan DKI Jakarta.
 
Konfederasi dan federasi serikat pekerja - serikat buruh tingkat nasional deklarasikan Poros Buruh untuk Perubahan di Bogor, Jawa Barat, pada Jumat malam 13 Oktober 2023. (Foto rilis).

Deklarasi Bogor atau Deklarasi Poros Buruh Untuk Perubahan dibacakan oleh Djoko Heryono, berbunyi:

“Kami  Konfederasi dan Federasi Serikat Pekerja – Serikat Buruh tingkat Nasional, dengan ini mendeklarasikan Poros Buruh untuk Perubahan, sebagai langkah perjuangan politik kaum buruh Indonesia untuk memenangkan Anies Rasyid Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2024 – 2029. Ihktiar Perjuangan Politik ini kami abdikan untuk membebaskan Indonesia dari belenggu kebijakan yang menindas kaum buruh dan yang menghambat pembangunan Industrialisasi Nasional”.

Jumhur Hidyaat mengatakan kesepuluh setan industri itu harus dibabat habis bila Indonesia ingin serius membangun industrialisasi nasional yang tangguh sekaligus menjamin kesejahteraan yang layak bagi kaum buruh.

Jumhur mengatakan deklarasi ini adalah sebagai tindak lanjut dari harapan para anggota yang ingin berjuang memenangkan AMIN (Anies-Muhaimin) dalam Pilpres 2024, karena pasangan inilah yang jelas menyatakan ingin melakukan perubahan.

Sementara calon lain jelas melanjutkan kebijakan rezim Joko Widodo.

“Bahkan, tingginya animo kaum buruh Indonesia pada perubahan, meyakini bahwa AMIN akan menang satu putaran sehingga hanya kecuranganlah yang bisa mengalahkan pasangan AMIN," katanya.*

Pewarta: Rilis

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023