Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang kini tergerus oleh pasar digital merupakan dampak nyata dari disrupsi teknologi yang perlu adaptasi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

"Belum lama kita disuguhi fakta menyedihkan, yaitu pasar konvensional, seperti Pasar Tanah Abang, tergerus oleh pasar digital," kata Ma'ruf saat menyampaikan arahan dalam agenda Ijtima Sanawi Dewan Pengawas Syariah XIX/2023 diikuti dalam jaringan YouTube Setwapres di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan disrupsi menjadi tantangan ekonomi global saat ini. Kemajuan teknologi digital dan inovasi merupakan faktor pendorong utama.

Baca juga: Insan pers penting menjaga kualitas kerja jurnalistik di tengah era disrupsi digital

Pelaku ekonomi yang tidak menyesuaikan diri akan terkena dampak, karena disrupsi ekonomi merupakan keniscayaan yang tak terelakkan, kata Ma'ruf menambahkan.

"Padahal, hampir semua pelaku di pasar konvensional adalah UMKM. Oleh karenanya, mesti segera dilakukan langkah penyadaran kepada para pelaku usaha, khususnya UMKM, untuk menyiapkan diri dan terus adaptif dengan dinamika zaman, termasuk menghadapi tantangan disrupsi," katanya.

Dalam kesempatan itu Wapres mengatakan tantangan disrupsi juga menerjang sektor ekonomi dan keuangan syariah yang perlu direspons dengan mitigasi oleh para pelaku usaha di sektor syariah.

Baca juga: Menteri BUMN: Disrupsi digital akan memformat ulang industri dan ekonomi

"Kita patut bersyukur, sektor unggulan ekonomi dan keuangan syariah justru mencatatkan berbagai capaian positif dalam beberapa tahun terakhir," katanya.

Menurut Ma'ruf, keunikan, sifat inklusif, dan ekonomi syariah yang universal mampu menawarkan alternatif pilihan dalam menjalankan ekonomi.

"Meskipun, capaian positif tersebut sesungguhnya masih belum memadai dibandingkan potensi dan kekuatan ekonomi syariah nasional," katanya.

Baca juga: Wapres: Perlu terobosan berkelanjutan pastikan agar semua pemda di Indonesia terapkan transaksi digital

Ma'ruf mengatakan perlu penyesuaian diri terhadap tantangan disrupsi tersebut, sembari terus mengejar tantangan lainnya, yaitu minimnya literasi.

"Literasi merupakan faktor yang sangat penting dan menjadi salah satu kunci untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah nasional," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023