Purwakarta (Antara Megapolitan) - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi berharap agar pengamanan objek vital di sekitar Waduk Jatiluhur lebih diperketat pascaperistiwa penggerebekan empat terduga teroris di daerah tersebut.
"Jumlah pos keamanan di sekitar Waduk (danau) Jatiluhur harus ditingkatkan lagi. Termasuk optimalisasi patroli danau," katanya, saat meninjau lokasi penggerebekan terduga teroris di Purwakarta, Senin.
Ia mengatakan, patroli danau dan pengamanan harus ditingkatkan. Sebab saat ini cukup terbatas patroli dan pengamanan di sekitar Waduk Jatiluhur yang merupakan salah satu objek vital tersebut.
Pos pengamanan di sekitar Waduk Jatiluhur kini hanya berada di titik menuju objek wisata Waduk Jatiluhur. Sedangkan di titik lain menuju kawasan Waduk Jatiluhur seperti menuju kawasan pemancingan, tidak ada pos pengamanan.
Selain itu, bupati juga menyarankan agar Perusahaan Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur bersama aparat kepolisian setempat meningkatkan patroli di sekitar danau atau Waduk Jatiluhur.
Paling tidak, kata dia, jika pengamanan dioptimalkan dan patroli ditingkatkan, maka bisa teridentifikasi orang-orang yang melakukan aktivitas di kawasan Waduk Jatiluhur.
Selain mengoptimalkan pengamanan dan patroli, bupati juga menyatakan akan terus mendorong penertiban keramba jaring apung di sekitar Waduk Jatiluhur.
Sebab saat ini jumlah keramba jaring apung sudah over kapasitas, mencapai sekitar 24 ribu, dari jumlah keramba jaring apung yang ditoleransi sekitar 4 ribu keramba.
"Kondisi Waduk Jatiluhur yang merupakan objek vital ini akan mudah dikontrol dan akan mudah teridentifikasi orang-orang yang masuk kawasaan Waduk Jatiluhur," katanya.
Sementara itu, Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggerebek tempat persembunyian empat terduga teroris di wilayah Jatiluhur, Purwakarta.
Dari penggerebekan itu, dua orang terduga teroris ditangkap dan dua lainnya dilumpuhkan, karena melawan petugas.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Jumlah pos keamanan di sekitar Waduk (danau) Jatiluhur harus ditingkatkan lagi. Termasuk optimalisasi patroli danau," katanya, saat meninjau lokasi penggerebekan terduga teroris di Purwakarta, Senin.
Ia mengatakan, patroli danau dan pengamanan harus ditingkatkan. Sebab saat ini cukup terbatas patroli dan pengamanan di sekitar Waduk Jatiluhur yang merupakan salah satu objek vital tersebut.
Pos pengamanan di sekitar Waduk Jatiluhur kini hanya berada di titik menuju objek wisata Waduk Jatiluhur. Sedangkan di titik lain menuju kawasan Waduk Jatiluhur seperti menuju kawasan pemancingan, tidak ada pos pengamanan.
Selain itu, bupati juga menyarankan agar Perusahaan Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur bersama aparat kepolisian setempat meningkatkan patroli di sekitar danau atau Waduk Jatiluhur.
Paling tidak, kata dia, jika pengamanan dioptimalkan dan patroli ditingkatkan, maka bisa teridentifikasi orang-orang yang melakukan aktivitas di kawasan Waduk Jatiluhur.
Selain mengoptimalkan pengamanan dan patroli, bupati juga menyatakan akan terus mendorong penertiban keramba jaring apung di sekitar Waduk Jatiluhur.
Sebab saat ini jumlah keramba jaring apung sudah over kapasitas, mencapai sekitar 24 ribu, dari jumlah keramba jaring apung yang ditoleransi sekitar 4 ribu keramba.
"Kondisi Waduk Jatiluhur yang merupakan objek vital ini akan mudah dikontrol dan akan mudah teridentifikasi orang-orang yang masuk kawasaan Waduk Jatiluhur," katanya.
Sementara itu, Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggerebek tempat persembunyian empat terduga teroris di wilayah Jatiluhur, Purwakarta.
Dari penggerebekan itu, dua orang terduga teroris ditangkap dan dua lainnya dilumpuhkan, karena melawan petugas.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016