Institut Pertanian Bogor (IPB) University siap memproteksi inovasi-inovasi yang dihasilkan dan menjadi pemimpin inkubator bisnis negara-negara berkembang atau global south.
Hal tersebut dilakukan dengan memperkuat sistem yang dipelajari hasil kerja sama dengan National University of Singapore (NUS) yang telah lebih dulu menjadi pemain bisnis kelas dunia melaui Block 71.
Rektor IPB University Arif Satria saat diwawancarai usai sidang terbuka dalam rangkaian Dies Natalies ke-60 IPB di Auditorium FEM kampus IPB Dramaga, Bogor, Rabu, mengatakan jika NUS berhasil menguasai pengembangan inkubator dan konektor bisnis tingkat dunia, maka IPB sedang menuju pemimpin inovasi bisnis di negara ketiga atau negara-negara yang masih berkembang.
Baca juga: IPB bekerja sama Block 71 dengan NUS kembangkan enterpreneurship dari kalangan akademisi
"Pertama kami sudah punya inovasi, kami juga sudah punya Starup 382 dan saya kira itu sudah bagus untuk modal IPB dan Starup-starup IPB sudah sangat berkembang dan setelah ini kami mengajak Presiden NUS untuk mengunjungi starup starup IPB," kata Arif.
Kedua, kata Arif, IPB dan NUS akan melihat kerja sama Block 71 yang pengalamannya menyebar hampir ke seluruh dunia. IPB juga ingin sama, kalau Singapura sudah berkembang di kelas dunia, maka IPB memungkinkan untuk menjadi pemimpin negara-negara berkembang dari hasil kerja sama pembelajaran bisnis dengan NUS ini.
"Kita akan dimulai dengan belajar dari Singapura untuk mengembangkan telent-telent IPB, khususnya dalam inovasi dan tecknopreneurship, karena kita tidak bisa hanya bertahan di Indonesia, kita juga harus jadi global player," kata Arif.
Baca juga: KOICA membantu IPB dan SNU kembangkan inovasi lingkungan dan biosains
Namun demikian, kata dia, untuk dapat mengembangkan inovasi dan memproteksinya dari mulai riset hingga memasuki pasar, perlu bantuan dan dukungan pemerintah Indonesia.
Proteksi yang dibutuhkan ialah hasil inovasi para starup dari ancaman persaingan ketat bisnis global dengan memberi dukungan riset, pasar dan ekses teknologi.
"Singapura juga sama, dukungan pemerintahnya kuat, sehingga bisa jadi global player. Maka kita juga perlu menjaga dan meningkatkan proteksi karya peneliti lokal," ujarnya.
Institut Pertanian Bogor (IPB) University bekerja sama dengan National University of Singapore dalam mengembangkan enterpreneurship dari kalangan akademisi di kampus melalui wadah pengembangan ekosistem dan jaringan penghubung yang disebut Block 71.
Baca juga: IPB University bangun kerja sama dengan Leibniz-IZW Jerman di bidang konservasi
Pengembangan inovasi-inovasi NUS yang kemudian dihilirisasi dan banyak melahirkan pengusaha-pengusaha luar biasa. Di sisi lain, pada bidang pertanian IPB juga telah mempunyai Technopark dan starup center yang terus didorong untuk tumbuh menjadi pusat pengembangan usaha hasil inovasi-inovasi di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023