Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) bersama Lembaga Dakwa Islam Indonesia (LDII) berupaya memperkuat pertanian wilayah Bogor, Jawa Barat, melalui Pelatihan Holtikultura di Sekolah Generasi Mandiri, Gunungputri, Bogor.

Sekretaris DPD LDII Kabupaten Bogor H Waluyo dalam keterangan tertulisnya, Senin, menjelaskan bahwa LDII Bogor siap untuk melakukan kerja sama dengan berbagai pihak yang ingin memajukan daerah.

Ia menyebutkan, LDII telah melakukan pembinaan kepada warganya sejak usia dini hingga dewasa, untuk turut mewujudkan Indonesia Emas 2045, dengan mencetak generasi yang unggul, professional dan religious. Hal ini tertuang dalam 8 Program Pengabdian LDII untuk Bangsa di bidang pendidikan dan keagamaan.

“Di bidang pertanian dan peternakan, LDII juga telah melakukan pelatihan serta pembinaan bagi para petani dan peternak, sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan dan kewirausahaan. Salah satu binaan kami adalah usaha penggemukan sapi yang dikelola oleh warga LDII Ciomas. Usaha tersebut dapat meningkatkan perekonomian bagi warga,” imbuh Waluyo.

Waluyo berharap, kerja sama dengan HKTI ini dapat berkesinambungan ke depan dalam mewujudkan Kabupaten Bogor yang maju perekonomiannya.

Sementara, Ketua Umum DPP HKTI Fadli Zon saat membuka acara menyebutkan, Kabupaten Bogor sebagai salah satu kabupaten terbesar di Indonesia, dengan 6 juta warganya, tentunya banyak dinamika yang terjadi di dalamnya.

“Karenanya, jika kami terpilih kembali nanti, kami akan berusaha terus menjadi representasi rakyat Bogor agar pembangunan di wilayah Bogor semakin berkembang,” kata politikus Partai Gerindra itu.

“Luasnya wilayah Kabupaten Bogor, tentunya memiliki warna dan permasalahan tersendiri. Kami akan merangkul pemerintah serta ormas-ormas, agar dapat ikut membantu melakukan pembinaan kepada Masyarakat. Tidak saja pembinaan jasmani, kami mengajak ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah dan LDII, untuk Bersama-sama membina, mendidik, di bidang kerohanian,” tambahnya.

Fadli Zon menjelaskan bahwa Indonesia sebagai negara agraris, sebagian besar masyarakatnya bekerja di bidang pertanian. Indonesia memiliki lahan pertanian yang sangat luas  sumber daya alam yang beraneka ragam dan berlimpah.

Keberadaan petani, kata dia, sangat penting bagi Negara agraris untuk turut berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

“HKTI hadir sebagai wadah organisasi yang berfungsi sebagai penyambung lidah, antara para petani dan para stakeholder sehingga keputusan yang diambil berimbang dan benar - benar bermanfaat bagi kesejahteraan para petani itu sendiri,” ujarnya.

"Jangan sampai kita membiarkan petani hidup sendirian. Sebab petani perlu pendampingan atau jembatan. Karena petani di daerah sulit berkomunikasi dengan pemerintah. Maka dari itu, HKTI harus menjadi organisasi yang bisa berkomunikasi dengan berbagai stakeholder,” kata dia.

Acara dihadiri oleh ratusan warga LDII yang terdiri dari para guru, santri, siswa Generus Mandiri, serta Masyarakat sekitar. Peserta mendapatkan pelatihan holtikultura, mulai dari pembuatan kompos, penanaman hingga panen yang disampaikan oleh Sekjen HKTI Sadar Subagyo dan tim.

Pewarta: ANTARA

Editor : M Fikri Setiawan


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023