Bekasi (Antara Megapolitan) - Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot Kota Bekasi, Jawa Barat, mengaku rugi hingga 13,9 miliar lebih selama dua tahun akibat ketidakjelasan kontrak kerja sama penjualan air baku kepada PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi.

"PDAM Tirta Bhagasasi tidak mau merevisi harga beli air curah yang mereka beli dari kami. Selama dua tahun terakhir kami menjual air curahnya sebesar Rp3.000 meter kubik. Dalam sebulan, air curah yang dijual mencapai 388.000 meter kubik. Sementara harga pokok produksi (HPP) airnya saja sebesar Rp 4.500 meter kubik," kata Direktur Umum PDAM Tirta Patriot Sugiyono di Bekasi, Senin.

Menurut dia, perjanjian jual beli air baku itu sudah tidak berlaku sejak Desember 2014 karena tidak ada respons terkait permintaan Tirta Patriot untuk menaikan harga jual air baku.

Pihaknya hingga ini masih menjual air baku terlalu murah ke PDAM Tirta Bhagasasi sehingga mengalami kerugian.

"Alasan kami tetap memasok air ke Tirta Bhagasasi, karena domisili pelanggan berada di wilayah Kota Bekasi, sehingga menjadi tanggung jawab kami memberi pelayanan," ujarnya.

Seperti diberitakan beberapa hari lalu, Tirta Patriot sempat menghentikan pengiriman air curah kepada 20.000 pelanggan Tirta Bhagasasi di daerah Wisma Asri dan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi selama lima hari.

Keputusan itu diambil karena selama dua tahun Tirta Patriot telah mensubsidi penjualan air sebesar Rp1.500 meter kubik.

Apabila dikalkulasikan selama dua tahun lamanya, maka kerugian yang dialami oleh Tirta Patriot sebesar Rp 13,968 miliar.

"Ini yang kemudian menjadi temuan BPK, sehingga kami perlu merevisi penjualan air curah," ujarnya.

Tidak hanya itu, kata dia, Tirta Bhagasasi juga belum membayar pembelian air curah selama dua bulan sebesar Rp2,5 miliar.

Sugiyanto menyayangkan dengan sikap Tirta Bhagasasi yang enggan duduk bersama untuk membahas persoalan ini mengingat kedua perusahaan tersebut milik pemerintah daerah.

Tirta Patriot seutuhnya milik Kota Bekasi, sedangkan Tirta Bhagasasi menjadi kepemilikan bersama antara Kota Bekasi dengan Kabupaten Bekasi.

"Kita sudah layangkan surat untuk membahas hal ini, tapi suratnya tidak ditanggapi," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016