Purwakarta (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, merekrut ratusan guru agama dari berbagai agama untuk mengajari ilmu agama yang dianut masing-masing pelajar.

"Total 393 guru agama yang direkrut untuk memberikan pelajaran mulai Senin (19/12). Mereka akan digaji oleh pemkab Rp1,5 juta per bulan," kata bupati setempat Dedi Mulyadi, di Purwakarta, Rabu.

Data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Purwakarta mencatat ratusan guru agama itu di antaranya 365 tenaga pengajar untuk pelajar muslim, serta 22 pengajar untuk pelajar Katolik dan Kristen Protestan.

Selain itu, ada pula tiga tenaga pengajar untuk pelajar Buddha dan tiga lainnya untuk mengajari ilmu agama bagi pelajar beragama Hindu.

Bupati Purwakarta pada Selasa (13/12) telah mengumpulkan seluruh guru agama yang dinyatakan lulus dalam seleksi yang diadakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Purwakarta tersebut.

Dedi menyarankan terkait metodologi pengajaran baca tulis Al Quran, kitab kuning dan kitab agama lain sesuai dengan keyakinan yang dianut oleh pelajar di Purwakarta.

Ia mengatakan, keinginan Pemkab Purwakarta bukan saja mencetak pelajar yang pandai membaca kitab agamanya. Tetapi, mereka juga harus mampu mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam kitab agama mereka.

"Jadi metodologinya tidak boleh teoritik, tetapi harus aplikatif," katanya.

Ia menyontohkan, sebelum masuk ke pelajaran inti, seluruh pelajar harus berada dalam keadaan suci, seperti berwudhu bagi pelajar muslim.

Hal tersebut dinilai penting untuk menciptakan kondisi psikologi siswa yang nyaman saat menerima pelajaran.

Menurut dia, seluruh pelajar harus dalam keadaan suci, kemudian nilai kesucian itu bisa diaplikasikan dalam pergaulan bersama kawan-kawannya, suci dalam berucap, tidak berkata kotor, suci dalam tindakan, membangun semangat saling membantu dan toleransi sesama kawan, dan lain-lain.

Bupati mengingatkan agar terkait pentingnya ketauladanan guru bagi pelajar. Menurut dia, guru harus menjadi cermin setiap pokok bahasan yang diberikan kepada pelajar.

"Karena kita sedang bicara agama, maka guru harus menjadi `uswah hasanah` atau contoh yang baik bagi pelajar. Keteladanan sangat penting, aspek inilah yang hari ini langka," kata dia.

Pewarta: M Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016