Jakarta (Antara Megapolitan) - Pelaku pencurian ikan masih terus mencari celah untuk dapat melaksanakan aksinya di berbagai kawasan perairan Indonesia, kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

"Pencuri ikan tetap mencari celah, ada yang janjian dengan oknum aparat," kata Susi Pudjiastuti di Jakarta, Kamis.

Namun menurut dia, saat ini kapal ikan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal kebanyakan beroperasi di wilayah perbatasan, karena sebagian besar kapal pencuri ikan tertangkap di kawasan tersebut.

Susi mengungkapkan, pihak pencuri ikan dari berbagai negara terus nekat mencari celah karena disadari bahwa jumlah komoditas perikanan di kawasan perairan negara mereka sudah sangat berkurang.

Susi mengemukakan, terakhir kali pihak aparat pemerintah melakukan penegakan hukum dengan menenggelamkan kapal dalam jumlah besar adalah pada 17 Agustus 2016.

Sejak saat itu, ujar dia, aparat penegak hukum baik itu TNI AL, PSDKP KKP, Polair, Bakamla (Bakamla) juga telah menangkap hingga sebanyak 122 kapal pencuri ikan.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mewacanakan untuk memperluas peran Satgas 115 dari hanya mengatasi pencurian ikan kepada berbagai kejahatan yang terjadi di wilayah kelautan nasional.

"Satgas 115 akan diubah menjadi satgas yang diperluas untuk 'ocean crime' (kejahatan kelautan)," kata Susi dalam acara seminar nasional kemaritiman yang digelar Ikatan Alumni Universitas Diponegoro di Jakarta, Kamis (1/12).

Menurut Susi, dengan "ocean crime" maka hal yang diurus oleh satgas tersebut tidak hanya tindak pidana penangkapan ikan secara ilegal, tetapi untuk setiap kejahatan atau kriminalitas yang terkait dengan laut.

Menurut Susi, setelah lama bergelut memberantas pencurian ikan, dirinya menyadari bahwa illegal fishing tidak hanya sebatas soal ikan, tetapi juga tindak kejahatan lainnya.

Susi mencontohkan, kejahatan di laut juga bisa terkait dengan penyelundupan barang mulai dari barang-barang seperti semen dan triplek ke sejumlah tempat yang disuplai secara ilegal oleh kapal penyelundup.

"Yang lebih parah lagi, mereka juga dapat menyelundupkan narkoba dan senjata api," katanya. (Ant).

Pewarta: Muhammad Razi Rahman

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016