Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu, meresmikan ikon baru Tepas Salapan Lawang Dasakreta yang merupakan tugu simbol dari sembilan pintu kesejahteraan seperti diyakini masyarakat Pakuan Pajajaran.

"Tepas Salapan Lawang mengingatkan masyarakat Bogor akan sembilan pintu kesejahteraan, karena arti dari Salapan Lawang adalah sembilan pintu," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Bima menjelaskan, sembilan pintu menuju kesejahteraan yang dimaksud yakni perdamaian, persahabatan, keindahan, persatuan, kesantunan, ketertiban, kenyamanan, keramahan dan keselamatan.

"Kalau kita menyatukan kata dan perbuatan mengikuti nilai sembilan lawang tadi, Kota Bogor akan bergerak menuju kota sejahtera dan berkeadilan," kata Bima.

Bima menyebutkan, makna dari Tepas Salapan Lawang Dasakreta mengingatkan masyarakat bahwa dahulu Bogor di bawah kepemimpinan Pakuan Pajajaran sekitar lima abad yang lalu pernah berjaya. Telah berdiri pusat kekuasaan yang memakmurkan warganya, menyejahterakan yang membuat warga bangga dan cinta kepada pemimpinnya.

Menurut dia, peresmian yang dihadiri oleh sejumlah masyarakat serta tamu undangan tidak hanya untuk sekedar melihat keindahan kota. Tetapi lebih dalam untuk memuliakan sejarah, meneruskan semangat untuk memberikan yang terbaik bagi negeri tercinta.

"Peresmian Telas Salapan Lawang adalah untuk menghormati serajah, memuliakan para leluhur kita dan terus mengalirkan nilai-nilai yang membuat bangsa dan masyarakat tetap ada, guyup dan bersama," katanya.

Bima mengharapkan, berdirinya Tepas Salapan Lawang Dasakreta atau Salapan Lawang, akan meningkatkan semua pihak akan semboyan Sunda yang selalu menjadi pegangan dan tuntutan bagi warga Bogor, yakni Di Nu Kiwari Ngancik Nu Bihari Seja Ayeuna Sampereun Jaga.

"Arti dari semboyan ini adalah apa yang kita nikmati hari ini adalah ikhtiar dari para pendahulu kita, dan apa yang kita lakukan di hari ini adalah ikhtiar untuk kebaikan dan kejayaan generasi masa depan," katanya.

Dirjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Sri Hartoyo menyebutkan, Tepas Salapan Lawang Dasakreta adalah proyek pembangunan Kota Pusaka yang dilaksanakan oleh Kementerian PU/Pera.

Ia mengatakan, se-Indonesia ada 53 kabupaten dan kota yang mendapatkan program pembangunan Kota Pusaka. Kota Bogor salah satu di antaranya yang mendapatkan dua pembangunan ikon baru yakni Lawang Suryakancana untuk kawasan Pecinan dan Tepas Salapan Lawang.

"Apa yang kita bangun ini adalah aset pusaka yang harus dipandang sebagai aset menjadi bagian dari pembangunan kota di masa akan datang," katanya.

Kota Bogor bersama Sawahlunto, Semarang dan Denoasar adalah kota yang bervariasi dalam pengelolaan Kota Pusaka yang berorientasi pada masa depan.

"Tujuan dari pembangunan Kota Pusaka ini adalah meningkatkan nilai sosial budaya dan kegiatan ekonomi," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016