Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi, Jawa Barat, menghadirkan 276 calon kepala desa (kades) yang akan bertarung pemilihan kepala desa (pilkades) serentak gelombang kedua, 24 September 2023, mengikuti deklarasi damai siap menang dan siap kalah, di Alun Alun Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Kamis (14/9).
"Deklarasi ini bertujuan agar pelaksanaan pilkades yang tinggal beberapa hari lagi bisa berjalan dengan lancar, aman dan damai. Setiap calon kades yang maju pada pesta demokrasi harus bisa menerima hasilnya," kata Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri pada acara deklarasi damai tersebut.
Menurut Iyos, setiap pemilihan umum (pemilu) pasti ada yang menang dan kalah maka dari itu ia mengimbau kepada calon kades yang menang tidak merayakannya secara berlebihan dan harus siap menjalankan tugasnya sebagai kades.
Baca juga: DPMD Sukabumi berikan alasan pencoretan nama bakal calon kades
Baca juga: Polres Sukabumi Kota kerahkan ratusan personel amankan Pilkades serentak
"Sementara yang kalah juga harus siap menerima hasilnya dan jika tidak puas dengan hasil yang diraih bisa melakukan gugatan tanpa harus mengerahkan massa, apalagi sampai melakukan aksi yang mengganggu ketertiban dan keamanan di masyarakat," ujarnya.
Dia juga minta para calon kades, tim sukses ataupun relawan agar bisa tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta tidak saling menjatuhkan, tetapi bersainglah secara elegan dan positif serta memberikan rasa kepercayaan kepada masyarakat agar mau memilih.
Orang nomor dua di Kabupaten Sukabumi ini juga berharap pelaksanaan pilkades yang akan dilaksanakan 24 September 2023 bisa berjalan dengan aman, damai, tertib, dan tanpa ekses.
Baca juga: Wabup minta panitia pilkades dan panwas di Sukabumi sesuai aturan
"Siapa pun itu pemenangnya merupakan takdir dari Allah SWT, kita hanya berusaha yang sebaik mungkin. Maka dari itu patuhi semua aturan dan hargai suara masyarakat," ujarnya.
Pada apel deklarasi pilakades damai siap menang siap kalah ini, selain diikuti 276 calon kades dari 76 kecamatan se-Kabupaten Sukabumi, juga dihadiri perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), personel TNI dan Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat serta organisasi kemasyarakatan daerah setempat..
.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Deklarasi ini bertujuan agar pelaksanaan pilkades yang tinggal beberapa hari lagi bisa berjalan dengan lancar, aman dan damai. Setiap calon kades yang maju pada pesta demokrasi harus bisa menerima hasilnya," kata Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri pada acara deklarasi damai tersebut.
Menurut Iyos, setiap pemilihan umum (pemilu) pasti ada yang menang dan kalah maka dari itu ia mengimbau kepada calon kades yang menang tidak merayakannya secara berlebihan dan harus siap menjalankan tugasnya sebagai kades.
Baca juga: DPMD Sukabumi berikan alasan pencoretan nama bakal calon kades
Baca juga: Polres Sukabumi Kota kerahkan ratusan personel amankan Pilkades serentak
"Sementara yang kalah juga harus siap menerima hasilnya dan jika tidak puas dengan hasil yang diraih bisa melakukan gugatan tanpa harus mengerahkan massa, apalagi sampai melakukan aksi yang mengganggu ketertiban dan keamanan di masyarakat," ujarnya.
Dia juga minta para calon kades, tim sukses ataupun relawan agar bisa tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta tidak saling menjatuhkan, tetapi bersainglah secara elegan dan positif serta memberikan rasa kepercayaan kepada masyarakat agar mau memilih.
Orang nomor dua di Kabupaten Sukabumi ini juga berharap pelaksanaan pilkades yang akan dilaksanakan 24 September 2023 bisa berjalan dengan aman, damai, tertib, dan tanpa ekses.
Baca juga: Wabup minta panitia pilkades dan panwas di Sukabumi sesuai aturan
"Siapa pun itu pemenangnya merupakan takdir dari Allah SWT, kita hanya berusaha yang sebaik mungkin. Maka dari itu patuhi semua aturan dan hargai suara masyarakat," ujarnya.
Pada apel deklarasi pilakades damai siap menang siap kalah ini, selain diikuti 276 calon kades dari 76 kecamatan se-Kabupaten Sukabumi, juga dihadiri perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), personel TNI dan Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat serta organisasi kemasyarakatan daerah setempat..
.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023