Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mendorong petani setempat untuk menanam padi dengan cara organik, di mana saat ini sudah ada 43,17 hektare lahan padi organik.

"Lahan pertanian organik tersebut berada di Kecamatan Cikembar dan merupakan proyek percontohan untuk di Kabupaten Sukabumi," kata Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Iman Surahman di Sukabumi pada Rabu, (6/9).

Menurut Iman, saat ini lahan pertanian di Kabupaten Sukabumi mencapai 124.092 ha, dengan melihat luas lahan tersebut untuk pertanian padi organik belum satu persennya. Tentunya, distan berupaya agar para petani mulai beralih dengan melakukan cara tanam secara organik.

Baca juga: Distan Sukabumi berupaya tingkatkan minat kaum muda menjadi petani
Baca juga: Distan optimistis Kabupaten Sukabumi dapat jadi sentra produksi bawang merah

Apalagi seperti diketahui, pola hidup masyarakat yang mulai berubah dan lebih sehat sehingga permintaan produk pertanian organik seperti beras semakin meningkat. Maka dari itu potensi ini harus dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan petani.

Selain itu, kelebihan dari beras organik selain bebas dari residu kimia yang seringkali ditemukan pada hasil pertanian konvensional, juga harganya jauh lebih tinggi sekitar 20-30 persen tergantung dari jenis serta kualitasnya dibandingkan dengan beras pada umumnya.

"Kesadaran dan pola hidup masyarakat yang semakin memprioritaskan kesehatan tentunya menjadi peluang bagi petani dengan menanam padi secara organik, apalagi ketersediaan lahan pertanian di Kabupaten Sukabumi masih luas," tambahnya.

Baca juga: Petani Sukabumi kesulitan mendapatkan pupuk subsidi

Iman mengatakan, program pertanian pro organik yang saat ini sudah dikembangkan oleh petani di Kecamatan Cikembar juga telah memberikan hasil yang nyata dalam hal keberlanjutan lingkungan di mana hasil produksi gabah kering giling dari lahan seluas 43,17 hektare mencapai 625 ton.

Di sisi lain, harus diakui untuk mengubah pola pola pikir petani untuk beralih ke praktik pertanian organik memang menjadi kendala, tetapi namun dengan program "Sekolah Lapang Genta Organik" yang secara rutin diadakan pihaknya diharapkan petani bisa mulai beralih pola pikirnya.

Karena keuntungan yang bisa didapat petani tentunya lebih besar seperti biaya produksi yang bisa dipangkas karena tidak lagi menggunakan pupuk kimia maupun obat-obatan kimia. Tentunya awal-awal petani harus beradaptasi dengan cara tanam organik.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023