Smart City Universitas Indonesia (UI) berkolaborasi dengan University of Notre Dame dan United States Agency for International Development (USAID) melakukan riset tentang peran perguruan tinggi dalam mewujudkan ekosistem inovasi pertanian yang dinamis di Jawa Barat.
Advisor Smart City UI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, di Kampus UI Depok, Jumat mengatakan keterlibatan aktif perguruan tinggi dalam ekosistem inovasi pertanian di Jawa Barat menjadi pilar fundamental dalam mewujudkan transformasi sektor pertanian.
Menurutnya, temuan riset yang disampaikan dalam diseminasi hasil riset menggambarkan potensi luar biasa dari kolaborasi ini untuk menciptakan solusi-solusi berkelanjutan dan revolusioner.
“Kami berharap hasil riset ini menjadi pijakan bagi langkah-langkah lebih lanjut dalam memperkuat sinergi antara institusi pendidikan dan pihak-pihak terkait di sektor pertanian, demi masa depan pertanian Indonesia yang lebih berkelanjutan dan inovatif,” ujar Prof. Heri yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik UI.
Melalui penelitian ini, Smart City UI mempelajari Jawa Barat sebagai ekosistem inovasi regional dan pertanian sebagai sistem spesifik domain untuk mempelajari fungsi ekosistem, keberadaan aktor, termasuk perguruan tinggi dan kualitas kolaborasi antar aktor.
Hasilnya diharapkan dapat memberikan pembelajaran dan praktik yang dapat ditransfer ke ekosistem inovasi lainnya sehingga dapat memperkuat ekosistem dan keterlibatan perguruan tinggi dalam inovasi di Indonesia.
Dalam penelitian tersebut, Jawa Barat dipilih sebagai area riset karena merupakan tempat terkonsentrasi riset dan inovasi antar-perguruan tinggi bereputasi, terutama terkait topik agri-teknologi dan agribisnis.
Selain itu, penelitian inovasi pertanian ini juga didukung oleh Gubernur Jawa Barat melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2020–2024.
Riset kolaborasi ini merupakan bagian dari proyek Higher Education Institutions Generating Holistic and Transformative Solutions (HEIGHTS) dan sub-proyek Supporting Holistic Actionable Research in Education (SHARE).
Kepala Peneliti Proyek HEIGHTS Indonesia sekaligus Advisor Smart City UI, Gamal menekankan bahwa tujuan utama riset adalah mendorong inovasi yang lebih mendalam dan menciptakan ruang bagi pertumbuhan individu yang telah teredukasi.
Ia mengatakan riset seharusnya menghasilkan invensi sehingga dapat menumbuhkan peluang bagi sumber daya manusia yang sudah dilatih. Inovasi seharusnya menjadi sarana bagi insan perguruan tinggi untuk memahami dan menciptakan metode baru, sehingga memiliki dampak yang relevan dengan permasalahan dunia nyata.
Untuk implementasi hasil riset ini, pemerintah menyatakan dukungannya bagi perguruan tinggi yang terlibat dalam ekosistem inovasi dengan fokus pada sektor pertanian.
Plt. Direktur Kemitraan Riset dan Inovasi BRIN, Dr. Muhammad Amin, S.T., M.Si., menyampaikan bahwa ada beberapa regulasi yang disiapkan untuk mendukung riset dan inovasi, salah satunya adalah tax deduction.
“Pertanian adalah sektor prioritas nasional. Oleh karena itu, selain regulasi, BRIN juga menyediakan program-program pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan daya saing global. Salah satu yang dikembangkan adalah melalui program scouting talent,” ujar Dr. Muhammad Amin.
Penelitian yang berlangsung selama 2 tahun ini kini berada di fase tiga atau tahap akhir, setelah fase satu dilaksanakan pada Februari hingga Mei 2022, dan fase dua pada Agustus 2022.
Pada fase satu dilakukan kajian tinjauan pustaka dan identifikasi pemangku kepentingan utama, sementara pada fase dua, dilaksanakan dua lokakarya dengan menggunakan metode system thinking dan pemetaan aktor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Advisor Smart City UI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, di Kampus UI Depok, Jumat mengatakan keterlibatan aktif perguruan tinggi dalam ekosistem inovasi pertanian di Jawa Barat menjadi pilar fundamental dalam mewujudkan transformasi sektor pertanian.
Menurutnya, temuan riset yang disampaikan dalam diseminasi hasil riset menggambarkan potensi luar biasa dari kolaborasi ini untuk menciptakan solusi-solusi berkelanjutan dan revolusioner.
“Kami berharap hasil riset ini menjadi pijakan bagi langkah-langkah lebih lanjut dalam memperkuat sinergi antara institusi pendidikan dan pihak-pihak terkait di sektor pertanian, demi masa depan pertanian Indonesia yang lebih berkelanjutan dan inovatif,” ujar Prof. Heri yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik UI.
Melalui penelitian ini, Smart City UI mempelajari Jawa Barat sebagai ekosistem inovasi regional dan pertanian sebagai sistem spesifik domain untuk mempelajari fungsi ekosistem, keberadaan aktor, termasuk perguruan tinggi dan kualitas kolaborasi antar aktor.
Hasilnya diharapkan dapat memberikan pembelajaran dan praktik yang dapat ditransfer ke ekosistem inovasi lainnya sehingga dapat memperkuat ekosistem dan keterlibatan perguruan tinggi dalam inovasi di Indonesia.
Dalam penelitian tersebut, Jawa Barat dipilih sebagai area riset karena merupakan tempat terkonsentrasi riset dan inovasi antar-perguruan tinggi bereputasi, terutama terkait topik agri-teknologi dan agribisnis.
Selain itu, penelitian inovasi pertanian ini juga didukung oleh Gubernur Jawa Barat melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2020–2024.
Riset kolaborasi ini merupakan bagian dari proyek Higher Education Institutions Generating Holistic and Transformative Solutions (HEIGHTS) dan sub-proyek Supporting Holistic Actionable Research in Education (SHARE).
Kepala Peneliti Proyek HEIGHTS Indonesia sekaligus Advisor Smart City UI, Gamal menekankan bahwa tujuan utama riset adalah mendorong inovasi yang lebih mendalam dan menciptakan ruang bagi pertumbuhan individu yang telah teredukasi.
Ia mengatakan riset seharusnya menghasilkan invensi sehingga dapat menumbuhkan peluang bagi sumber daya manusia yang sudah dilatih. Inovasi seharusnya menjadi sarana bagi insan perguruan tinggi untuk memahami dan menciptakan metode baru, sehingga memiliki dampak yang relevan dengan permasalahan dunia nyata.
Untuk implementasi hasil riset ini, pemerintah menyatakan dukungannya bagi perguruan tinggi yang terlibat dalam ekosistem inovasi dengan fokus pada sektor pertanian.
Plt. Direktur Kemitraan Riset dan Inovasi BRIN, Dr. Muhammad Amin, S.T., M.Si., menyampaikan bahwa ada beberapa regulasi yang disiapkan untuk mendukung riset dan inovasi, salah satunya adalah tax deduction.
“Pertanian adalah sektor prioritas nasional. Oleh karena itu, selain regulasi, BRIN juga menyediakan program-program pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan daya saing global. Salah satu yang dikembangkan adalah melalui program scouting talent,” ujar Dr. Muhammad Amin.
Penelitian yang berlangsung selama 2 tahun ini kini berada di fase tiga atau tahap akhir, setelah fase satu dilaksanakan pada Februari hingga Mei 2022, dan fase dua pada Agustus 2022.
Pada fase satu dilakukan kajian tinjauan pustaka dan identifikasi pemangku kepentingan utama, sementara pada fase dua, dilaksanakan dua lokakarya dengan menggunakan metode system thinking dan pemetaan aktor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023