Komunitas perempuan pada Badan Usaha Milik Negara, Srikandi BUMN membuka peluang dan wawasan generasi muda menjadi insan Perusahaan Umum (Perum) Bulog yang menjadi garda depan dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia.
Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita saat menjadi pembicara dalam kegiatan Srikandi Goes to School di IPB Dramaga Bogor, Jawa Barat, Selasa, mengatakan peluang kerja masih terbuka luas bagi generasi muda yang ingin bekerja di Bulog.
"Masih banyak spot yang bisa diisi di Bulog. Kita punya jaringan usaha yang luas, karena Bulog sudah bertransformasi dan berinovasi," ujarnya.
Baca juga: Ini peran dua BUMN dalam ketahan pangan
Febby menuturkan Bulog yang salah satunya berkonsentrasi dalam ketahanan pangan beras, kini telah memiliki ragam aktivitas usaha yang melayani petani dan masyarakat.
Selain itu, sejalan dengan tujuan Srikandi dalam mengemban kesetaraan jender dalam mengembangkan talenta perempuan dan laki-laki, telah ada sekitar 846 orang pegawai perempuan atau 20 persen dari jumlah pegawai yang mencapai 4.232 orang.
Karyawan tersebut tersebar pada jaringan usaha Bulog, mulai dari 10 lokasi produksi beras dalam hal ini penggilingan beras, 1.683 unit gudang berisi lebih kurang 4 juta ton pangan, tujuh unit kantor distribusi, dua unit pabrik pengeringan jagung, 26 unit kantor wilayah, 101 kantor cabang dan 31 unit kantor cabang pembantu.
Baca juga: Srikandi BUMN kenalkan peluang karir di 5 perusahaan pangan
Febby menyampaikan dengan inovasi dan tuntutan transformasi dari pemerintah melalui Kementerian BUMN, maka Bulog memerlukan talenta muda bidang teknologi pangan, pertanian dan lain-lain untuk menjalankan fungsi menjaga ketahanan pangan Indonesia.
Saat ini tercatat kebutuhan konsumsi sebanyak 31 juta ton beras per tahun dan harga di pasar sedang tinggi di angka Rp13 ribu hingga Rp14 ribu per kilogram di pasar, bahkan RP19 ribu per kilogram di Pasar Klender dan Pasar Rawamangun Jakarta.
Maka peran Bulog, segera turun membantu menjual beras cadangan perintah seharga Rp9.450 per liter.
Baca juga: Srikandi BUMN ajak mahasiswa aktif magang kembangkan karir di perusahaan negara
"Kalau dulu Bulog identik dengan beras yang kurang bagus, teman-teman sekarang bisa bergabung, melihat, menambah inovasi, bahwa kini sudah ada teknologi membuat beras jelek menjadi berkualitas, belum lagi distribusi, banyak ruang yang bisa diisi oleh anak-anak muda," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita saat menjadi pembicara dalam kegiatan Srikandi Goes to School di IPB Dramaga Bogor, Jawa Barat, Selasa, mengatakan peluang kerja masih terbuka luas bagi generasi muda yang ingin bekerja di Bulog.
"Masih banyak spot yang bisa diisi di Bulog. Kita punya jaringan usaha yang luas, karena Bulog sudah bertransformasi dan berinovasi," ujarnya.
Baca juga: Ini peran dua BUMN dalam ketahan pangan
Febby menuturkan Bulog yang salah satunya berkonsentrasi dalam ketahanan pangan beras, kini telah memiliki ragam aktivitas usaha yang melayani petani dan masyarakat.
Selain itu, sejalan dengan tujuan Srikandi dalam mengemban kesetaraan jender dalam mengembangkan talenta perempuan dan laki-laki, telah ada sekitar 846 orang pegawai perempuan atau 20 persen dari jumlah pegawai yang mencapai 4.232 orang.
Karyawan tersebut tersebar pada jaringan usaha Bulog, mulai dari 10 lokasi produksi beras dalam hal ini penggilingan beras, 1.683 unit gudang berisi lebih kurang 4 juta ton pangan, tujuh unit kantor distribusi, dua unit pabrik pengeringan jagung, 26 unit kantor wilayah, 101 kantor cabang dan 31 unit kantor cabang pembantu.
Baca juga: Srikandi BUMN kenalkan peluang karir di 5 perusahaan pangan
Febby menyampaikan dengan inovasi dan tuntutan transformasi dari pemerintah melalui Kementerian BUMN, maka Bulog memerlukan talenta muda bidang teknologi pangan, pertanian dan lain-lain untuk menjalankan fungsi menjaga ketahanan pangan Indonesia.
Saat ini tercatat kebutuhan konsumsi sebanyak 31 juta ton beras per tahun dan harga di pasar sedang tinggi di angka Rp13 ribu hingga Rp14 ribu per kilogram di pasar, bahkan RP19 ribu per kilogram di Pasar Klender dan Pasar Rawamangun Jakarta.
Maka peran Bulog, segera turun membantu menjual beras cadangan perintah seharga Rp9.450 per liter.
Baca juga: Srikandi BUMN ajak mahasiswa aktif magang kembangkan karir di perusahaan negara
"Kalau dulu Bulog identik dengan beras yang kurang bagus, teman-teman sekarang bisa bergabung, melihat, menambah inovasi, bahwa kini sudah ada teknologi membuat beras jelek menjadi berkualitas, belum lagi distribusi, banyak ruang yang bisa diisi oleh anak-anak muda," katanya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023