Komunitas perempuan pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Srikandi BUMN mengenalkan lima perusahaan bidang pangan di bawah perusahaan ID Food yang bisa menjadi pilihan bagi para lulusan perguruan tinggi yang ingin berkarir  dan mengabdi untuk negeri.

Direktur ID Food Frans Marganda Tambunan  dalam kegiatan Srikandi BUMN goes to campus di IPB University,  Bogor, Selasa, IDFood memiliki 16 anak perusahaan, empat perusahaan dari hulu hingga hilir yang dengan rinci dijelaskan peran dan fungsinya sehingga dapat menjadi pengetahuan dan pilihan bagi generasi muda.

"Ini hampir sempurna, karena kami ada anak perusahaan dari hulu ke hilir, ada yang memproduksi, distribusi, ada yang melakukan perdagangannya," kata Frans.

Frans menyebutkan,  ID Food beranggotakan 5 perusahaan eks BUMN, yaitu PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Sang Hyang Seri, PT Perikanan Indonesia, PT Berdikari, dan PT Garam. 

Serta 11 anak perusahaan yang terdiri atas PT PG Rajawali I, PT PG Rajawali II, PT PG Candi Baru, PT Perkebunan Mitra Ogan, PT Laras Astra Kartika, PT Mitra Kerinci, PT Rajawali Nusindo, PT GIEB Indonesia, PT Mitra Rajawali Banjaran, PT Rajawali Citramass, dan PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring.

Frans menyebutkan, pertama, perusahaan yang bergerak di bidang peternakan adalah Berdikari yang ditugaskan pemerintah lewat skema penugasan maupun untuk memproduksi anak ayam baru sehari, diperuntukkan untuk menampung para peternak mandiri yang selama ini tidak tertampung oleh perusahaan besar.

Setelah menyediakan day old chick (DOC) atau anak ayam maka di ujung juga akan menjadi pemasok ayam yang sudah dipelihara oleh para peternak ke pasar untuk kebutuhan komersil dan juga membantu stabilisasi atau penugasan dari pemerintah. 

"Contohnya saat ini kami lakukan penyerapan dari peternak mandiri untuk pengurangan stunting di tujuh provinsi," ujarnya.

Kemudian yang, kedua, adalah industri garam, PT Garam di Kabupaten Sumenep (Jatim),  dengan tambak garam lebih dari 3 hektare dan menjadi produsen garam konsumsi terbesar di Indonesia yang pasarnya lebih dari 50 persen. 

Perusahaan tersebut belum memproduksi garam industri. Jadi ke depan pengembangan bisnis ID  Food tidak hanya fokus pada garam konsumsi, tetapi juga garam industri. 

Selanjutnya, ketiga, adalah Perusahaan perikanan Indonesia (Perindo) dalam bisnis perikanan tangkap, kemudian pengelolaan pelabuhan dan pengolahan pakan ikan. 

"Tiga sektor itu yang akan menjadi fokus ke depan dan ke depan kami akan juga masuk ke akuakultur, karena kita percaya sumber daya alam kita semakin menipis, mau enggak mau, suka tidak suka, kita harus beralih ke akuakultur," katanya. 

Lalu yang, keempat, perusahaan bidang tanaman pangan, PT Sang Hyang Seri diciptakan untuk membantu pemerintah menyediakan bibit padi yang berkualitas. Fokusnya menjadi penyedia bibit padi dan pemasok.

Mereka punya lahan 3.200 hektare di Subang dan irigasi sepanjang tahun. Jadi bagi para mahasiswa yang mau praktik boleh ke sana

Terakhir, kelima, ada perusahaan perdagangan logistik yang fungsinya untuk melakukan pemasaran terutama untuk ekspor dan impor.  PT Pasific Bio Industry (PT PBI) telah mengeskpor padi, rumput laut dan nanti semua komoditi yang ada di perusahaan lain untuk menjadi agrigator.

"Jadi lewat kegiatan ini, BUMN terbuka untuk generasi muda, siap menampung talenta muda untuk mengabdi pada negara," katanya. 

 

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023