Kabupaten Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor Rudy Susmanto resmi memberikan nama Jalan Ipik Gandamana di lingkar Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Nama Raden Ipik Gandamana Sumawinata merupakan Bupati Bogor pertama (1948-1949), yang juga pernah menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat (1947-1952), Gubernur Jawa Barat (1956-1960), dan Menteri Dalam Negeri (1959-1964).
Rudy saat peresmian nama jalan di Pakansari, Selasa, menjelaskan, penamaan Jalan Ipik Gandamana ini sebagai penghormatan terhadap jasa-jasa Bupati Bogor pertama yang telah mengabdi selama tahun 1948–1949.
Ia bahkan mengundang perwakilan dari keluarga Ipik Gandamana untuk menyaksikan peresmian yang ditandai dengan pemasangan papan nama jalan.
Pemberian nama Jalan Ipik Gandamana ini melanjutkan penamaan jalan yang sudah dilakukan oleh pendahulunya terhadap jalan penghubung GOR Pakansari - Jalan Tegar Beriman yang dinamai Kolonel Edy Yoso Martadipura, yakni Bupati Bogor ke-9.
"Dari jalan Tegar Beriman menuju Pakansari, nama jalannya Jalan Edy Yoso. Kalau sudah ada nama Jalan Edy Yoso, maka kita berikan penghormatan kepada bupati pertama kita Jalan Ipik Gandamana," kata Rudy.
Rudy juga menamai tiga ruas jalan lainnya di Kabupaten Bogor, yakni penghubung Stadion Pakansari - lampu merah Kandang Roda sebagai Jalan Jenderal Sudirman. Kemudian, penghubung lampu merah Kandang Roda - Tugu Pancakarsa sebagai Jalan Soekarno Hatta.
Satu ruas jalan lainnya yang diberi nama berlokasi di wilayah selatan Kabupaten Bogor, yakni akses penghubung Ciawi-Gadog sebagai Jalan Jenderal Hoegeng, yang proses penamaanya berasal dari usulan Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro.
"Nama jalannya Jalan Jenderal Hoegeng dan kebetulan itu dipersembahkan oleh Kapolres Bogor untuk pimpinan beliau yang menjadi sejarah Polri yang memiliki citra yang cukup positif," kata Rudy.
Penamaan empat ruas jalan ini menjadi langkah awal dari program penamaan jalan di seluruh wilayah Kabupaten Bogor. Rudy menekankan pentingnya menghormati jasa para pahlawan bangsa dengan cara mengabadikan nama-nama mereka dalam ruang publik, termasuk penamaan jalan.
“Kita sebagai masyarakat Indonesia harus menghormati jasa para pejuang yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan. Hari ini kita tinggal mengenang dan menghormati perjuangan mereka, salah satunya dengan memberikan nama jalan atas nama para tokoh nasional dan daerah,” ujar Rudy.
Proses penamaan ini dilakukan secara bertahap agar tidak mengganggu pelayanan administratif masyarakat.
“Walaupun nama jalan sudah kita resmikan hari ini, perubahan administratif tidak serta merta langsung diberlakukan 100 persen. Kita berikan waktu transisi agar masyarakat bisa menyesuaikan,” katanya.
Baca juga: Radya Anom: Bupati Bogor Rudy Susmanto miliki trah Kerajaan Sumedang Larang
Baca juga: Bupati sebut setelah ratusan tahun Mahkota Binokasih kembali ke Bogor