Sukabumi (Antara Megapolitan) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencatat hingga November 2016 terjadi 1.591 kasus demam berdarah dengue (DBD) yang tersebar pada seluruh kecamatan di kabupaten itu.

"Dari jumlah tersebut 796 kasus positif DBD dan 795 suspect baru," kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Sukabumi, Rika Mutiara di Sukabumi, Selasa.

Menurutnya jika dibandingkan dengan tahun, selama 2016 ini jumlahnya meningkat drastis hampir tiga kali lipat. Karena pada 2015 hingga akhir tahun jumlah kasus DBD hanya 696 kasus dengan rincian 345 positif DBD dan 351 suspect DBD.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah warga terjangkit DBD seperti pada tahun ini musim penghujan panjang. Ditambah perilaku hidup bersih dan sehat warga masih minim.

Sehingga, karena banyaknya genangan air hujan di lingkungan warga, dijadikan sarang oleh nyamuk untuk berkembang biak. Bahkan tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan meningkat hingga akhir tahun.

"Petugas kami sudah turun ke beberapa lokasi yang menjadi daerah suspect DBD, seperti melakukan pengasapan atau fogging. Namun, yang paling penting peran warga dalam membersihkan genangan air untuk antisipasi nyamuk bersarang," tambahnya.

Rika mengatakan jika dilihat dari kondisi penyebaran DBD saat ini, ada kemungkinan nyamuk berevolusi sehingga daya tahan tubuhnya menjadi kuat dan mudah berkembang biak.

Karena selama ini nyamuk berkembang biak di air jernih, tetapi sekarang sudah bisa berkembang biak di kondisi air apapun seperti comberan.

Untuk tahun ini, terbanyak ditemukan kasus DND di Kecamatan Cicurug dengan jumlah penderita 144 orang dengan rincian 121 kasus positif DBD dan 23 kasus suspect DBD.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016