Bogor (Antara Megapolitan) - Pergizi Pangan Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat mengkampanyekan "sarapan sehat sebelum jam 9" diikuti ribuan warga, di GOR Pajajaran, Minggu.
Ketua Umum Pergizi Pangan Indoensia, Prof Hardinsyah menyebutkan, permasalahan kekurangan gizi masyarakat Indonesia menjadi perhatian utama pihaknya sebagai lembaga terkait untuk menggaungkan pentingnya sarapan sehat terutama usia dini agar terbentuk generasi yang sehat dan cerdas.
"Sarapan sehat syaratnya ada dua yakni waktu yang tepat dan komposisi yang tepat," katanya.
Ia menjelaskan, sarapan di waktu yang tepat adalah sebelum jam 9 pagi karena aktivitas sekolah di Indonesia dimulai dari jam 7 pagi dan bekerja jam 8 pagi.
"Sebelum jam 9 pagi itu, sebaiknya dimulai dari bangun tidur sebelum kita beraktivitas sekolah atau bekerja," katanya.
Untuk sarapan komposisi tepat, yakni menu sarapan harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin dan mineral yang bisa memenuhi 1/4 gizi harian.
"Komposisi yang tepat ini selain mengandung elemen penting juga harus mengeyangkan dan memberi tenaga," katanya.
Menurut Hardinsyah, sarapan dengan format susu sereal dapat menjadi alternatif sehat karena memenuhi semua syarat komposisi sehat dari sebuah sarapan sehat ideal.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) Dinas Kesehatan Kota Bogor, Eddy Dharma menyebutkan kendala orang tua memberikan sarapan kepada anak karena kesibukan, dan kurang memahami pentingnya sarapan pagi.
"Jam sekolah anak juga pagi hari, kadang orang tua sibuk kerja tidak sempat menyiapkan sarapan anak. Anak yang kurang sarapan, akan sulit menyerap pembelajaran," katanya.
Di Kota Bogor, lanjutnya, Pemerintah mempromosikan kepada warga untuk meningkatkan kualitas sarapan dengan banyak mengkonsumsi sayur dan buah.
"Makan sayur dan buah kaya serat, jadi tubuh lebih sehat, dan kita punya generasi unggul yang membiasakan diri sarapan sejak awal," katanya.
Kota Bogor menjadi kota ke 27 kampanye "sarapan sehat sebelum jam 9" yang dilakukan Pergizi Pangan Indonesia bekerjasama dengan Energen-Mayora Nutrition.
Kampanye tersebut sebagai komitmen PT Mayora Indah selaku produsen Energi melihat adanya permasalahan kekurangan gizi sarapan yang terjadi di Indonesia.
"Sebagai upaya mendukung Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41/2014 tentang pedoman gizi seimbang, pesan ke-6 yakni biasakan sarapan, Energen melakukan kampanye sarapan sehat ini," kata Goesnawan, Marketing PT Mayora Indah.
Ia menyebutkan kegiatan kampanye tersebut dilakukan berkesinambungan sejak 2015 lalu, sebagai komitmen dalam memberikan kontribusi pada masyarakat luas.
"Misi untuk mencapai Indonesia bebas masalah kekurangan gizi masih panjang, tapi kita tetap optimistis dengan berkolaborasi bersama masyarakat, Pergizi Pangan dan pemerintah dengan harapan masalah gizi bisa teratasi," katanya.
Kampanye sarapan sehat sebelum jam 9 diikuti ribuan warga Kota Bogor. Acara meriah dengan kehadiran selebritis pasangan suami istri Bebi Romeo dan Meisya Siregar, serta dihibur oleh vokalis Anji, Bastian dan artis cilik Ramona.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
Ketua Umum Pergizi Pangan Indoensia, Prof Hardinsyah menyebutkan, permasalahan kekurangan gizi masyarakat Indonesia menjadi perhatian utama pihaknya sebagai lembaga terkait untuk menggaungkan pentingnya sarapan sehat terutama usia dini agar terbentuk generasi yang sehat dan cerdas.
"Sarapan sehat syaratnya ada dua yakni waktu yang tepat dan komposisi yang tepat," katanya.
Ia menjelaskan, sarapan di waktu yang tepat adalah sebelum jam 9 pagi karena aktivitas sekolah di Indonesia dimulai dari jam 7 pagi dan bekerja jam 8 pagi.
"Sebelum jam 9 pagi itu, sebaiknya dimulai dari bangun tidur sebelum kita beraktivitas sekolah atau bekerja," katanya.
Untuk sarapan komposisi tepat, yakni menu sarapan harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin dan mineral yang bisa memenuhi 1/4 gizi harian.
"Komposisi yang tepat ini selain mengandung elemen penting juga harus mengeyangkan dan memberi tenaga," katanya.
Menurut Hardinsyah, sarapan dengan format susu sereal dapat menjadi alternatif sehat karena memenuhi semua syarat komposisi sehat dari sebuah sarapan sehat ideal.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) Dinas Kesehatan Kota Bogor, Eddy Dharma menyebutkan kendala orang tua memberikan sarapan kepada anak karena kesibukan, dan kurang memahami pentingnya sarapan pagi.
"Jam sekolah anak juga pagi hari, kadang orang tua sibuk kerja tidak sempat menyiapkan sarapan anak. Anak yang kurang sarapan, akan sulit menyerap pembelajaran," katanya.
Di Kota Bogor, lanjutnya, Pemerintah mempromosikan kepada warga untuk meningkatkan kualitas sarapan dengan banyak mengkonsumsi sayur dan buah.
"Makan sayur dan buah kaya serat, jadi tubuh lebih sehat, dan kita punya generasi unggul yang membiasakan diri sarapan sejak awal," katanya.
Kota Bogor menjadi kota ke 27 kampanye "sarapan sehat sebelum jam 9" yang dilakukan Pergizi Pangan Indonesia bekerjasama dengan Energen-Mayora Nutrition.
Kampanye tersebut sebagai komitmen PT Mayora Indah selaku produsen Energi melihat adanya permasalahan kekurangan gizi sarapan yang terjadi di Indonesia.
"Sebagai upaya mendukung Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41/2014 tentang pedoman gizi seimbang, pesan ke-6 yakni biasakan sarapan, Energen melakukan kampanye sarapan sehat ini," kata Goesnawan, Marketing PT Mayora Indah.
Ia menyebutkan kegiatan kampanye tersebut dilakukan berkesinambungan sejak 2015 lalu, sebagai komitmen dalam memberikan kontribusi pada masyarakat luas.
"Misi untuk mencapai Indonesia bebas masalah kekurangan gizi masih panjang, tapi kita tetap optimistis dengan berkolaborasi bersama masyarakat, Pergizi Pangan dan pemerintah dengan harapan masalah gizi bisa teratasi," katanya.
Kampanye sarapan sehat sebelum jam 9 diikuti ribuan warga Kota Bogor. Acara meriah dengan kehadiran selebritis pasangan suami istri Bebi Romeo dan Meisya Siregar, serta dihibur oleh vokalis Anji, Bastian dan artis cilik Ramona.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016