Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (2/8) melakukan pembicaraan lewat telepon.

Pada kesempatan itu, menurut pernyataan yang dikeluarkan Direktorat Komunikasi Turki, kedua pemimpin menyepakati kunjungan Putin ke Turki.

Erdogan dan Putin juga membahas kesepakatan biji-bijian Laut Hitam.

Baca juga: Vladimir Putin sebut aksesi Ukraina ke NATO ancaman bagi keamanan Rusia
Baca juga: Perang Ukraina-Rusia sudah lebih dari 500 hari bisa berakhir sebelum akhir tahun depan

Turki, kata Erdogan kepada Putin, akan melanjutkan upaya "kuat" dan diplomasi agar kesepakatan itu bisa dimulai kembali.

Presiden Turki menggarisbawahi pentingnya kesepakatan tersebut, yang dianggapnya sebagai "jembatan perdamaian".

Ia juga menekankan bahwa selama perang Rusia-Ukraina, langkah-langkah yang bisa meningkatkan ketegangan harus dihindari.

Erdogan mengatakan pemberhentian kesepakatan itu, yang dinamai Prakarsa Laut Hitam, dalam jangka panjang tidak akan menguntungkan pihak mana pun.

Baca juga: Putin: Pemimpin Wagner terima hampir Rp30 triliun selama setahun

Negara-negara berpenghasilan rendah yang membutuhkan biji-bijian akan menjadi pihak yang paling menderita, ujarnya, menambahkan.

Erdogan menekankan bahwa harga biji-bijian, yang turun sebesar 23 persen selama masa penerapan kesepakatan itu, sudah naik 15 persen dalam pekan terakhir ini.

Selama berbicara di telepon, Erdogan menyampaikan terima kasih kepada Putin atas kiriman dua pesawat amfibi dari Rusia untuk membantu Turki menangani kebakaran hutan.

Sumber: Anadolu

Pewarta: Tia Mutiasari

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023