Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bekerja sama dengan organisasi sosial Foodbank of Indonesia (FOI) untuk meminimalisir pangan yang terbuang atau food waste di daerahnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin di Cibinong, Bogor, Rabu, menjelaskan Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Ketahanan Pangan menjalin kerja sama tersebut untuk mengatasi kesenjangan terkait ketersediaan pangan.

"Dengan cara menjembatani antara masyarakat atau perusahaan yang berlebihan makanan, dengan yang membutuhkan," ujarnya.

Food waste merupakan limbah pangan yang masih berkualitas baik, layak konsumsi, namun tidak dikonsumsi dan dibuang. Food waste biasanya terjadi pada tingkat rumah tangga dan ritel. Misalnya, makanan yang tersisa di piring, tidak dikonsumsi habis dan dibuang.

Burhan menyebutkan, upaya meminimalisir food waste ini untuk menyelamatkan pangan dan mencegah kerawanan pangan di wilayah Kabupaten Bogor.

"Ini menjadi gerakan inisiasi untuk meningkatkan peran seluruh pihak, dalam upaya pengurangan dan pencegahan food waste di wilayah Kabupaten Bogor," sebut Burhan.

Ia memaparkan, timbunan food waste ini menimbulkan kerugian ekonomi, kerusakan lingkungan dan membuat masyarakat kehilangan gizi.
 
"Nasi merupakan pangan yang paling banyak dibuang, dan food waste tersebut sebenarnya masih layak untuk dikonsumsi dan dapat memenuhi kecukupan energi dan zat gizi," paparnya.

Upaya pengurangan food waste, kata dia, diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan, mendukung penurunan angka prevalensi stunting, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
 
Burhan juga menegaskan bahwa untuk mengurangi food waste diperlukan komitmen dan kolaborasi lintas sektor, seperti swasta, akademisi, komunitas, media serta masyarakat umum.

"Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs, yaitu mengurangi hingga setengahnya limbah pangan per kapita global di tingkat ritel dan konsumen," kata Burhan. 

Berdasarkan data Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), jumlah pangan yang hilang dan terbuang di Indonesia periode tahun 2000 hingga 2019 mencapai 23 hingga 48 juta ton per tahun, atau setara dengan 115 hingga 184 kg per kapita per tahun.

Secara nilai, jumlah pangan yang hilang dan terbuang di Indonesia pada periode tersebut mengakibatkan kerugian ekonomi sekitar Rp213 triliun hingga Rp551 triliun per tahun.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023