Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, merencanakan perluasan pangsa pasar daring Bekasi Berani Beli (Bebeli) sebagai upaya menciptakan efektivitas ekosistem pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar tetap eksis secara berkelanjutan.

"Kita sedang upayakan Bebeli bisa go public untuk menciptakan pasar yang efektif terus menerus, berkelanjutan, yang bisa menghidupkan UMKM," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Bekasi, Jabar, Sabtu.

Pihaknya sedang menjajaki kerja sama dengan pihak ketiga yang mampu memberikan dukungan dari sisi keamanan untuk memastikan perlindungan data dan transaksi masyarakat.

"Kita hire konsultan atau mitra dulu karena ini kan transaksi besar jadi harus antisipasi juga terkait cyber security," katanya.

Baca juga: Dinas Cipta Karya Bekasi optimalkan belanja lewat Bebeli

Dia mengaku kapasitas sumber daya manusia di Diskominfo Kabupaten Bekasi tidak memadai untuk melindungi data masyarakat dari potensi kebobolan maupun serangan para peretas.

Dani menyebut aplikasi daring Bebeli yang dikembangkan Pemerintah Kabupaten Bekasi mampu mendongkrak geliat perekonomian khususnya bagi para pelaku UMKM, meski baru dibuka untuk kalangan perangkat daerah saja.

Dalam kurun waktu enam bulan sejak diluncurkan pada Desember tahun lalu, omzet yang dihasilkan sudah mencapai Rp30 miliar dengan tren peningkatan jumlah anggota atau pelaku UMKM yang terlibat setiap bulan.

"Itu untuk belanja dinas saja. ATK (alat tulis kantor), makan minum rapat, kebutuhan sehari-hari, operasional kedinasan, dan lain-lain. Kalau di lingkup perangkat daerah saja sudah tembus Rp30 miliar, apalagi dibuka untuk masyarakat umum. Kemudian dari sisi member yang semula hanya 20 sampai 50 pelaku UMKM, sekarang sudah 500 lebih yang terdaftar di lapak Bebeli," katanya.

Baca juga: Transaksi situs belanja daring Bebeli tembus Rp3,3 miliar

Dirinya berharap keberadaan Bebeli ini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan sektor UMKM yang menjadi motor penggerak utama perekonomian rakyat di Kabupaten Bekasi.

Sektor UMKM juga diyakini mampu menjadi solusi dalam membantu mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Bekasi, selain dari sektor industri manufaktur.

Pemerintah daerah sejauh ini sudah menjalankan sejumlah program pengembangan pelaku UMKM mulai dari bantuan permodalan, manajemen inovasi dan teknologi, hingga kemitraan usaha.

"Saya lihat untuk UMKM ini kuncinya ada di pemasaran. Kalau kita bisa menciptakan pasar yang terus menerus berkelanjutan, itu bisa hidup. Makanya, upaya kita menciptakan pasar, termasuk di Bebeli ini," ucap dia.

Baca juga: Pemkab Bekasi luncurkan aplikasi "Bebeli" dukung penggunaan produk dalam negeri

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bekasi BN Holik Qodratullah mengatakan telah mengesahkan peraturan daerah terkait koperasi dan UMKM agar mampu terus maju dan berkembang menjadi penggerak ekonomi daerah.

"Tepat satu hari jelang peringatan Hari Koperasi Nasional Ke-76 atau Selasa (11/7/2023) petang, kami telah mengesahkan peraturan daerah terkait kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan koperasi dan UMKM. Tentu, kami berharap koperasi dan UMKM menjadi kunci kemajuan ekonomi masyarakat Kabupaten Bekasi," kata dia.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023