Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Eni Gustina menyebutkan perempuan di Indonesia yang menggunakan alat kontrasepsi spiral atau intrauterine device (IUD) untuk perencanaan keluarga hanya sebesar 7 persen.
"Saat ini, hanya 7 persen perempuan di Indonesia yang menggunakan IUD sebagai metode perencanaan keluarga. Padahal, IUD sangat dianjurkan untuk merencanakan jarak kelahiran karena berbagai manfaatnya," kata Eni dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
IUD, kata Eni, merupakan kontrasepsi terbaik dari segi kesehatan karena tidak mengandung hormon sehingga tidak berdampak pada tubuh. Selain itu, IUD sangat efektif hingga 99 persen, sangat ekonomis karena bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama hingga delapan tahun, serta mudah untuk mengembalikan kesuburan.
Untuk mempromosikan penggunaan IUD sebagai salah satu metode perencanaan keluarga yang ideal, BKKBN bekerja sama dengan organisasi pemasaran sosial DKT Indonesia untuk meluncurkan kampanye #AyoPasangIUD.
Inisiatif #AyoPasangIUD menargetkan empat kelompok yang berbeda, yaitu ibu muda, ibu menyusui, ibu yang tidak ingin menambah
anak lagi, serta ibu dengan kondisi medis khusus.
Melalui iklan dalam bentuk video serta kampanye komunikasi, BKKBN bertujuan memberikan informasi berharga kepada setiap kelompok ibu dengan menyoroti manfaat IUD sebagai salah satu metode perencanaan keluarga yang diunggulkan.
"Kami berharap kampanye ini dapat mendorong para Ibu di Indonesia untuk menggunakan IUD dan meningkatkan jumlah peserta yang menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Indonesia," kata Eni.
Iklan video, selain ditayangkan melalui kanal YouTube dan berbagai media sosial, juga akan disiarkan melalui stasiun televisi nasional, media massa, serta pemengaruh untuk memaksimalkan jangkauan kampanye.
Poster dan spanduk bertema kampanye #AyoPasangIUD juga akan dipajang di lebih dari 21.000 klinik bidan, yang menjadi penyedia utama layanan kontrasepsi di seluruh Indonesia. Kampanye #AyoPasangIUD akan berlangsung secara resmi mulai Juni hingga akhir tahun 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BKKBN sebut baru 7 persen perempuan di Indonesia yang pakai IUD
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Saat ini, hanya 7 persen perempuan di Indonesia yang menggunakan IUD sebagai metode perencanaan keluarga. Padahal, IUD sangat dianjurkan untuk merencanakan jarak kelahiran karena berbagai manfaatnya," kata Eni dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
IUD, kata Eni, merupakan kontrasepsi terbaik dari segi kesehatan karena tidak mengandung hormon sehingga tidak berdampak pada tubuh. Selain itu, IUD sangat efektif hingga 99 persen, sangat ekonomis karena bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama hingga delapan tahun, serta mudah untuk mengembalikan kesuburan.
Untuk mempromosikan penggunaan IUD sebagai salah satu metode perencanaan keluarga yang ideal, BKKBN bekerja sama dengan organisasi pemasaran sosial DKT Indonesia untuk meluncurkan kampanye #AyoPasangIUD.
Inisiatif #AyoPasangIUD menargetkan empat kelompok yang berbeda, yaitu ibu muda, ibu menyusui, ibu yang tidak ingin menambah
anak lagi, serta ibu dengan kondisi medis khusus.
Melalui iklan dalam bentuk video serta kampanye komunikasi, BKKBN bertujuan memberikan informasi berharga kepada setiap kelompok ibu dengan menyoroti manfaat IUD sebagai salah satu metode perencanaan keluarga yang diunggulkan.
"Kami berharap kampanye ini dapat mendorong para Ibu di Indonesia untuk menggunakan IUD dan meningkatkan jumlah peserta yang menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Indonesia," kata Eni.
Iklan video, selain ditayangkan melalui kanal YouTube dan berbagai media sosial, juga akan disiarkan melalui stasiun televisi nasional, media massa, serta pemengaruh untuk memaksimalkan jangkauan kampanye.
Poster dan spanduk bertema kampanye #AyoPasangIUD juga akan dipajang di lebih dari 21.000 klinik bidan, yang menjadi penyedia utama layanan kontrasepsi di seluruh Indonesia. Kampanye #AyoPasangIUD akan berlangsung secara resmi mulai Juni hingga akhir tahun 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BKKBN sebut baru 7 persen perempuan di Indonesia yang pakai IUD
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023