Salah satu arahan program prioritas aktual Presiden terkait Reformasi Birokrasi Tematik adalah Penguatan tata kelola birokrasi, merespon dan mengawal hal-hal mendesak sehingga dapat memitigasi resiko yang berdampak serius kepada masyarakat, salah satunya tertuang dalam Peraturan Presiden nomor 67 tahun 2021 tentang Strategi Penanggulangan TBC di Indonesia. Presiden mentargetkan Eliminasi TBC di tahun 2030.

Menurunkan angka insidensi TBC menjadi 65/100.000 penduduk, dan angka kematian TBC menjadi 6/100.000 penduduk. Komitmen Presiden dalam penanggulangan TBC karena Penyakit TBC masih menjadi masalah kesehatan di dunia hingga saat ini.

TBC merupakan penyakit menular paling mematikan pada urutan kedua di dunia setelah Covid-19 dan berada pada urutan ke tiga belas sebagai faktor penyebab utama kematian di seluruh dunia.

Baca juga: Waspada! TBC di sekitar kita

Estimasi jumlah orang terdiagnosis TB tahun 2021 secara global sebanyak 10,6 juta kasus.

Sekitar 9,4 juta (89%) penderita TB diderita oleh orang dewasa, dan 1,2 juta (11%) diderita oleh anak-anak (World Health Organization, Global TB Report, 2022).
 
Foto bersama usai peluncuran Aksi GEULIS dan aplikasi SI GEULIS bertempat di Paseban Sri Baduga Balai Kota Bogor, Jawa Barat, pada Kamis, 7 Juli 2023. (Foto Antara/Dinkes Kota Bogor).

Kasus TBC di Indonesia meningkat setiap tahunnya, dan saat ini berada pada posisi kedua dengan jumlah kasus TBC tertinggi di dunia setelah India, diikuti oleh China.

Kasus TBC di Indonesia tahun 2022 diperkirakan sebanyak 969.000 kasus (satu orang setiap 33 detik). Angka ini naik 17% dari tahun 2021, yaitu sebanyak 824.000 kasus. Provinsi Jawa Barat merupakan propinsi dengan jumlah penderita Tuberkulosis tertinggi di Indonesia.

Tahun 2022 angka penemuan kasus TBC mencapai 148.737 kasus atau 110% dari estimasi kasus TB. Penemuan kasus TBC di Propinsi Jawa Barat dari tahun 2011 sd tahun 2022 terlihat adanya peningkatan penemuan kasus TBC, kecuali pada tahun 2020 dan 2021 pada saat Pandemi Covid-19.
Kasus TBC di Kota Bogor pada tahun 2023 sampai dengan bulan Juni 2023 ditemukan sebanyak 3.981 (51%) dengan keberhasilan pengobatan pada kasus TBC tahun 2022 ialah kasus TBC yang sembuh sebanyak 712 dan kasus TBC yang pengobatan lengkap sebanyak 3.667 (56%).

Baca juga: Dinkes kampanyekan penggunaan masker cegah penularan TBC

Salah satu permasalahan yang masih menjadi perhatian di Indonesia khususnya di Kota Bogor ialah Meningkatnya penyakit menular berbasis lingkungan masyarakat terutama penyakit TBC.

Tahun 2022 angka penemuan kasus TBC meningkat hamper 200% dari estimasi, angka TBC resisten obat meningkat, kasus TBC anak meningkat 300% tetapi capaian keberhasilan pengobatan TBC pada tahun 2022 (kasus TBC tahun 2021) masih rendah yaitu 71,7% dari target 90%.

Berdasarkan analisis penyebab masalah tersebut ialah belum optimalnya dukungan dan komitmen yang kuat dari Pemerintah Daerah Kota Bogor; Belum optimalnya akses layanan yang bermutu, belum adanya RS Rujukan TBC RO; Belum optimalnya Upaya Kesehatan dalam Rangka Penanggulangan TBC; Belum optimalnya pemanfaatan penelitian, pengembangan dan inovasi dibidang penanggulangan TBC; Belum optimalnya peran serta komunitas, pemangku kepentingan dan multisektor; dan Belum optimalnya manajemen program TBC.

Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai Eliminasi TBC khususnya di Kota Bogor ialah dengan adanya inovasi Aksi GEULIS yaitu Aksi Gerakan Eliminasi Tuberkulosis secara terpadu yang dilakukan bersama dengan stakeholder dengan memanfaatkan sistem informasi dan digitalisasi berupa aplikasi pemetaan penderita TBC guna membantu pelacakan, pemantauan, dan intervensi penderita TBC.
 
Foto bersama usai peluncuran Aksi GEULIS dan aplikasi SI GEULIS bertempat di Paseban Sri Baduga Balai Kota Bogor, Jawa Barat, pada Kamis, 7 Juli 2023. (Foto Antara/Dinkes Kota Bogor).

Dalam proyek perubahan inovasi Aksi GEULIS ini memiliki 5 output yaitu:

1.Terbentuknya Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Tuberkulosis
2.Terbentuknya Tim Percepatan Eliminasi Tuberkulosis
3.Terbentuknya aplikasi SI GEULIS (Sistem Informasi Eliminasi Tuberkulosis) yaitu aplikasi yang berisi pemetaan penderita Tuberkulosis yang dapat diakses oleh OPD dan stake holder terkait untuk dilakukan intervensi. penanganan Tuberkulosis.
4.Terbentuknya Pilot Project RW Siaga TBC
5.Terbentuknya RS Rujukan TB RO

Baca juga: Pemerintah Kota Bogor deklarasikan komitmen peduli TBC

Indikator outcome atau dampak merupakan indikator yang menggambarkan keseluruhan dampak atau manfaat kegiatan Aksi GEULIS yaitu terwujudnya penurunan angka penularan TBC di Kota Bogor yang dapat diukur melalui:

1.Menurunnya insidensi Tuberkulosis dibawah 354/100.000 penduduk,
2.Menurunnya angka kematian TBC dibawah 6/100.000 penduduk,
3.Menurunnya angka insidensi TBC anak dibawah 10%,
4.Menurunnya kasus TBC Resisten Obat,
5.Meningkatnya angka keberhasilan pengobatan TBC menjadi 90%.
6.Meningkatnya angka keberhasilan pengobatan TBC RO menjadi 80%.

Peluncuran Aksi GEULIS dan aplikasi SI GEULIS telah dilaksanakan pada hari Kamis, 7 Juli 2023 bertempat di Paseban Sri Baduga Balaik Kota Bogor.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wakil Walikota Bogor, Komisi IV DPRD Kota Bogor, Kementrian Kesehatan RI serta mengundang peserta dari OPD terkait, camat, lurah, organisasi profesi Kesehatan, Pimpinan fasilitas pelayanan Kesehatan (RS, puskesmas, klinik) dan NGO yang bergerak dalam penaggunalan TBC Value added Proyek Perubahan ini adalah mendukung Reformasi Birokrasi Tematik yaitu digitalisasi sektor publik dan program prioritas aktual Presiden berupa penurunan kasus TBC dan penurunan angka stunting pada anak di Kota Bogor menuju Kota Bogor Sehat. (Adv).

Pewarta: Dinkes Kota Bogor

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023