Kedutaan Besar Republik Indonesia di Riyadh memfasilitasi pertemuan daring antara Sembada, produsen produk perikanan Indonesia, dan Wadina, importir Arab Saudi, untuk menjajaki peluang pasar produk perikanan di Arab Saudi.

Atase Perdagangan KBRI Riyadh, Gunawan mengatakan Wadina meminta bantuan KBRI untuk mendapatkan suplai ikan beku dari Indonesia. 

"Wadina berminat mengimpor produk filet ikan dari Sembada dalam berbagai ukuran," ujar Gunawan, Jumat.

Persyaratan yang diajukan oleh Wadina adalah produk-produk filet ikan tersebut harus sudah mendapatkan lisensi dari Saudi Food and Drug Authority (SFDA), baik secara produk maupun Unit Pengelolaan Ikan (UPI) dan mendapatkan kesepakatan harga yang kompetitif.

Sembada merupakan perusahaan pengolahan produk ikan demersal beku, ikan pelagis, cephalopoda, udang, slipper lobster, dan udang. Sembada beroperasi sejak 2012,  berlokasi di Sobontoro, Tambakboyo, Tuban, Jawa Timur.

Wadina merupakan perusahaan makanan impor, pemasaran, dan distribusi bahan makanan segar, beku, dan kering ke seluruh wilayah Arab Saudi.

Arab Saudi merupakan mitra dagang produk perikanan nomor 20 bagi Indonesia. Berdasarkan data statistik perdagangan untuk ekspor produk perikanan (ikan dan udang), pada 2022 Indonesia mengekspor produk perikanan ke Arab Saudi sebesar 1,01 juta dolar AS dan pada 2021 sebesar 932 ribu dolar AS.

Sementara itu, Arab Saudi mengimpor produk perikanan dari dunia pada 2022 sebesar 138,51 juta dolar AS, pada 2021 sebesar 374,12 juta dolar AS, dan pada 2020 sebesar 374,18 juta dolar AS. Artinya, pada 2022 Indonesia baru memasok 0,73 persen kebutuhan ikan di Arab Saudi.

 

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023