Doktor Parulian Paidi Aritonang., SH, LLM, MPP terpilih menjadi Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) periode 2023–2027 setelah melalui proses asesmen secara vrtual di hadapan Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, Sekretaris Universitas, dan Para Wakil Rektor UI, Senin.
Parulian terpilih setelah unggul dari kandidat calon Dekan FHUI lain. Gagasan Inopreneur Hukum yang mengantarkan Parulian menjadi Dekan Terpilih FHUI, merupakan gagasan inovasi dan entrepreneur yang sudah dia mulai sejak tahun 2008.
Dengan visi menjadikan FHUI semakin produktif, gagasan Inopreneur Hukum ini dituangkan dalam tiga strategi, yaitu melaksanakan entrepreneurial management, mengoptimalkan peluang monetisasi, dan meningkatkan keunggulan di tingkat regional.
Parulian menyampaikan asesmennya atas kondisi FHUI saat ini. Dari bidang akademik, secara umum yang dihadapi oleh FHUI sekarang adalah pemeringkatan. Kedepannya, ia akan mengupayakan peningkatan ranking law subject masuk dalam 100 peringkat dunia.
Selain itu, dia juga memiliki program untuk akreditasi internasional FHUI sehingga standar internasional FHUI lebih meningkat.
Di bidang kemahasiswaan, dia akan menyiapkan soft skill dan pengetahuan mahasiswa untuk mengikuti kompetisi nasional dan internasional agar jumlah medali yang dimiliki FHUI bertambah di masa kepemimpinannya.
Parulian menyampaikan alumni dan mitra merupakan pokok penting. Tracer study merupakan data yang penting dalam pemeringkatan. Ia bersama ketua alumni akan menggerakkan kembali para alumni ke FHUI untuk berkarya dan berkontribusi serta lebih menyelaraskan apa yang menjadi visi misi universitas dan fakultas.
Parulian berkontribusi nyata terhadap FHUI dalam pembangunan gedung interdisciplinary legal research center.
Di bidang riset dan inovasi, Parulian mengakui FHUI telah melakukan program untuk mengakselerasi riset dan inovasi. Ia mengakui FHUI sudah menganggarkan 10 persen dari total anggaran untuk penelitian dan diberikan kepada dosen.
“Kami akan perbaiki topik-topik yang menjadi perhatian masyarakat maupun dunia, sehingga sitasi atau referensi juga meningkat,” katanya.
Program yang dia tawarkan dengan istilah naturalisasi adalah dengan mengundang partner, lawfirm asing yang memiliki impact yang baik. Selain itu, kegiatan pengabdian masyarakat akan dimuat dalam tulisan populer, termasuk pemikiran dari narasumber FHUI akan dikonversikan ke tulisan-tulisan yang mampu disitasi oleh sivitas Hukum di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Parulian terpilih setelah unggul dari kandidat calon Dekan FHUI lain. Gagasan Inopreneur Hukum yang mengantarkan Parulian menjadi Dekan Terpilih FHUI, merupakan gagasan inovasi dan entrepreneur yang sudah dia mulai sejak tahun 2008.
Dengan visi menjadikan FHUI semakin produktif, gagasan Inopreneur Hukum ini dituangkan dalam tiga strategi, yaitu melaksanakan entrepreneurial management, mengoptimalkan peluang monetisasi, dan meningkatkan keunggulan di tingkat regional.
Parulian menyampaikan asesmennya atas kondisi FHUI saat ini. Dari bidang akademik, secara umum yang dihadapi oleh FHUI sekarang adalah pemeringkatan. Kedepannya, ia akan mengupayakan peningkatan ranking law subject masuk dalam 100 peringkat dunia.
Selain itu, dia juga memiliki program untuk akreditasi internasional FHUI sehingga standar internasional FHUI lebih meningkat.
Di bidang kemahasiswaan, dia akan menyiapkan soft skill dan pengetahuan mahasiswa untuk mengikuti kompetisi nasional dan internasional agar jumlah medali yang dimiliki FHUI bertambah di masa kepemimpinannya.
Parulian menyampaikan alumni dan mitra merupakan pokok penting. Tracer study merupakan data yang penting dalam pemeringkatan. Ia bersama ketua alumni akan menggerakkan kembali para alumni ke FHUI untuk berkarya dan berkontribusi serta lebih menyelaraskan apa yang menjadi visi misi universitas dan fakultas.
Parulian berkontribusi nyata terhadap FHUI dalam pembangunan gedung interdisciplinary legal research center.
Di bidang riset dan inovasi, Parulian mengakui FHUI telah melakukan program untuk mengakselerasi riset dan inovasi. Ia mengakui FHUI sudah menganggarkan 10 persen dari total anggaran untuk penelitian dan diberikan kepada dosen.
“Kami akan perbaiki topik-topik yang menjadi perhatian masyarakat maupun dunia, sehingga sitasi atau referensi juga meningkat,” katanya.
Program yang dia tawarkan dengan istilah naturalisasi adalah dengan mengundang partner, lawfirm asing yang memiliki impact yang baik. Selain itu, kegiatan pengabdian masyarakat akan dimuat dalam tulisan populer, termasuk pemikiran dari narasumber FHUI akan dikonversikan ke tulisan-tulisan yang mampu disitasi oleh sivitas Hukum di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023