Sukabumi, 9/8 (ANTARA) - Tambahan perjalanan Kereta  Diesel Bumi Geulis Bogor-Sukabumi menjadi dua kali sehari selama musim mudik lebaran masih sepi penumpang karena banyak yang belum mengetahui jadwal baru tersebut.

"Hari pertama Rabu kemarin pada jam kedua pemberangkatan sekitar pukul 13.30 WIB dengan empat gerbong yang disediakan, ternyata penumpangnya hanya 19 orang saja," kata Kepala Stasion Sukabumi, Budi Mulyana, Kamis.

Menurut Budi, kemungkinan pada hari pertama pemberlakuan sistem baru pemberangkatan ini masih banyak warga yang belum tahu, padahal sudah disosialisasikan sebelumnya. Namun, pihaknya yakin jumlah penumpang akan melonjak di hari-hari berikutnya jika sudah mulai mengetahui adanya sistem baru ini.

Untuk jam pertama pemberangkatan pada pukul 05.00 WIB, jumlah penumpang cukup banyak yang mencapai 270 orang.

"Banyak masyarakat yang belum mengetahui sistem ini sehingga jam kedua pemberangkatan KRD Bumi Geulis dari Sukabumi menuju Bogor pada pukul 13.00 WIB masih sedikit yang mengetahui," tambahnya.

Satu gerbong bisa menambung sedikitnya 150 orang sehingga jika penuh terisi total penumpang minimal sebanyak 600 orang. Diprediksi peningkatan jumlah penumpang atau pemudik akan terjadi pada H-5 sampai H+7 lebaran.

"Sistem baru pemberangkatan ini yang menjadi dua kali pemberangkatan setiap satu harinya, tidak dilakukan penuh dari 8-29 Agustus, tetapi pada 10, 14, 18, 21 dan 25 Agustus pemberangkatan kembali hanya satu kali yang tujuannya untuk pemeliharaan rangkaian gerbong dan jalan," kata Budi.

Sementara untuk jumlah gerbong yang nantinya akan digunakan untuk mudik PT KAI menyediakan tiga gerbong tambahan sehingga totalnya menjadi tujuh gerbong. Selain itu, sampai saat ini tarif atau karcis dari Sukabumi sampai Bogor masih Rp8 ribu/orang.

"Kami juga tidak mengaktifkan tiga stasiun pemberhentian yakni Pondok Leungsir, Cijambe dan Ciomas karena jarak antara stasiun yang cukup dekat. Sehingga stasiun pemberhentian yang masih digunakan adalah Cisaat, Karang Tengah, Cibadak, Parungkuda, Cicurug, Cigombong, Maseng, Batu Tulis dan Bogor," kata Budi.

Salah seorang penumpang, M Syarifudin warga Batu Tulis, Bogor mengatakan dirinya baru mengetahui adanya sistem pemberangkatan baru seperti ini, sehingga dirinya sengaja menunggu lama dari pukul 12.00 WIB di stasion untuk menunggu kereta dari Bogor dan kembali lagi ke Bogor.

"Kami sangat terbantu dengan adanya progam baru ini, karena saat ini jika menggunakan angkutan umum selain kereta selalu macet bahkan dari Sukabumi ke Bogor bisa menempuh waktu sekitar empat jam, jika menggunakan kereta hanya dua jam saja dan ongkosnya pun lebih murah," kata Syarif.

Aditya

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012