Purwakarta (Antara Megapolitan) - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi melakukan "trauma healing" atau terapi pemulihan kepada para pengungsi bencana alam longsor Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

"Trauma healing sangat dibutuhkan oleh para pengungsi di sebuah daerah yang terkena bencana alam," katanya dalam siaran pers yang diterima Antara, di Purwakarta, Minggu.

Bencana alam longsor di Sumedang yang terjadi pada Selasa (20/9), tentunya mengakibatkan warga Desa Ciherang yang tinggal di lima dusun, yakni Ciherang, Ciguling, Singkup, Cimareme, dan Babakan Gunasari, membutuhkan recovery pascabencana.

Dedi datang ke lokasi bencana longsor Sumedang pada Sabtu (24/9). Ia melakukan "trauma healing" secara langsung dengan caranya sendiri.

Di lokasi bencana, Dedi terlihat berusaha memulihkan keadaan psikis pengungsi, terutama anak-anak. Itu dilakukan dengan cara menggelar lomba joget.

"Ayo sekarang mah lomba saja ya. Lomba joget yang gampang. Kalau jogetnya bagus saya kasih hadiah. Ayu anak-anak, ibu-ibu juga boleh ikut," kata Dedi mengajak para pengungsi yang berada di Gedung Olahraga Tadjimalela yang dijadikan tempat pengungsian korban bencana.

Usaha Dedi ternyata berhasil. Kepala daerah yang selalu menggunakan iket Sunda ini membuat para pengungsi tersenyum gembira. Bahkan Adi, salah seorang siswa kelas III SD Ciherang Sumedang berjoget dengan semangat sambil menaiki meja.

Dedi mengatakan, perlombaan yang dia gelar tersebut adalah bentuk spontanitas. Itu dilakukan agar tawa riang dan suasana gembira harus selalu ada di tengah pengungsi, agar mereka mampu secara cepat memulihkan keadaan psikologi mereka.

Meskipun hanya spontan, tetapi diharapkan tindakannya dapat membuat mereka lupa sejenak terhadap bencana alam yang telah dialami.

"Nuansa kegembiraan harus selalu hadir di tengah mereka," kata dia yang mengunjungi lokasi bencana Sumedang sambil membawa paket bantuan sembako dan pakaian layak pakai.

Ia mengakui, efek traumatis memang tidak bisa dihindarkan dari para pengungsi, karena bencana alam di Sumedang itu telah mengakibatkan sebanyak 670 jiwa dari 164 kepala keluarga mengungsi.

Selain itu, bencana tanah longsor ini juga mengakibatkan jalur Cadas Pangeran sempat terputus.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016