Sekitar dua puluh warga perumahan Ciomas Permai, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Senin (22/5) mempertanyakan alat pencatat meter air baru yang dipasang oleh PDAM Tirta Kahuripan cabang setempat pada Januari.

Pasalnya, tagihan air sejak itu melonjak antara 100-300 persen meskipun pemakaiannya normal dan debit airnya kecil.

Dede Ateng, Ketua RW 08 di perumahan tersebut, mengatakan bahwa dia mendatangi kantor PDAM Ciomas bersama belasan warga lainnya untuk mendapatkan penjelasan kenapa setelah pencatat air diganti, tagihannya jadi membengkak.

"Di rumah saya berempat, pakai air biasa-biasa aja. Nyuci juga pakai laundry. Tetapi kenapa setelah ganti meteran saya harus bayar lebih tinggi. Petugas (pencatat) kemarin malah kasih tahu kalau bulan depan tagihan saya bisa 900 ribu," kata Ateng, yang mengaku ditagih Rp503 ribu pada Mei dari rata-rata tagihan Rp200 ribu-an per bulan.

Warga lainnya, Irwanto, mengaku pernah mengukur keluaran air dari keran dan membandingkannya dengan angka meteran.

"Kurang dari yang seharusnya. Di meteran 10 liter, tapi air yang saya tampung kurang dari itu," katanya.
 
Sejumlah warga Ciomas Permai Kabupaten Bogor mendatangi kantor cabang PDAM Tirta Kahuripan Ciomas untuk mengeluhkan tagihan air yang membengkak setelah pemasangan meteran air yang baru, Senin (22/5). (Foto Antara/Anton S).

Dia menambahkan bahwa setelah melapor, petugas PDAM sudah mendatangi rumahnya untuk memeriksa.

"Tapi meriksanya pake alat ukur dia, bukan meteran di rumah saya. Dia bilang ke istri, karena saya pas gak ada di rumah, kalau (pencatatan) airnya gak ada masalah," tegasnya.

Ketua RT 2 di RW yang sama, Yudha Husyinsyah, juga mengalami hal yang sama. Setelah pencatat air diganti, tagihannya naik 200 persen.

"Sudah saya laporkan ke PDAM, sekalian menyampaikan keluhan warga yang lain karena saya pengurus RT, tapi kata petugasnya disuruh melapor sendiri-sendiri," kata dia.

Setelah melapor via WhatsApp, kata dia,  tagihannya memang turun tetapi angkanya masih di atas tagihan normal, yaitu 75 persen.

Kepala Sub Hubungan Pelanggan PDAM Ciomas Rahma, yang menerima keluhan warga pada Senin, mengatakan bahwa pihaknya akan membicarakan dulu dengan atasannya dan tidak bisa langsung memberikan solusi.

"Saya baru sebulan di sini," katanya, seraya berjanji untuk mengadakan audiensi dengan warga RW 08 Ciomas Permai pada Sabtu (27/5).

Kepala Cabang PDAM Tirta Kahuripan Ciomas Haeroni melalui telepon mengatakan bahwa pihaknya akan mengumpulkan data-data pelanggan di perumahan itu untuk menyelidiki berbagai masalah yang dikeluhkan warga.

"Saya baru setahun di sini," kata dia, yang berjanji akan menjelaskan hasil pemeriksaan kepada warga pada saat audiensi. *

Pewarta: Anton Santoso

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023