Pemerintah menargetkan penurunan angka kemiskinan pada tahun 2024 ke 6,5 persen sampai 7,5 persen dan jumlah pengangguran terbuku turun ke 5 hingga 5,7 persen dari jumlah penduduk. 

Angka kemiskinan di Indonesia pada September 2022 sebesar 9,57 persen atau sebanyak 26,36 juta orang. Tingkat kemiskinan ini naik tipis dari Maret 2022 (9,54 persen) tetapi lebih rendah dibanding tingkat kemiskinan pada September 2021 (9,71 persen).

“Efektivitas kebijakan fiskal untuk mendukung akselerasi ekonomi nasional dengan membantu menurunkan tingkat pengangguran terbuka pada 2024 diturunkan pada tingkat 5,0 hingga 5,7 persen. Angka kemiskinan juga terus ditekan pada rentang 6,5 hingga 7,5 persen,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Jumat.
 

Rasio gini atau gini ratio diperkirakan terus membaik dengan rentang 0,374 hingga 0,377, diikuti Indeks Pembangunan Manusia tahun 2024 yang ditargetkan 73,99 persen hingga 74,02 persen.

Beberapa target tersebut, Menkeu sampaikan dalam Rapat Paripurna DPR RI terkait penyampaian Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN).

Bendahara Negara tersebut menjelaskan, pemerintah turut memperkuat spending better untuk efisiensi dan efektivitas belanja serta mendorong pengembangan pembiayaan yang kreatif dan inovatif.

 

Pewarta: Bayu Saputra

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023