Sedikitnya 23.000 warga dari berbagai unsur di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, turut terlibat simulasi evakuasi bencana yang digelar secara hibrid oleh pemerintah daerah setempat, dipusatkan di Situ Rawa Binong, Desa Hegarmukti, Kecamatan Cikarang Pusat.

Kegiatan tersebut digelar dalam rangka puncak peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) Tingkat Kabupaten Bekasi 2023, sekaligus upaya pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan melibatkan sejumlah instansi, perangkat daerah, TNI/Polri, satuan pendidikan, dunia usaha, serta komunitas penggiat bencana.

"Ini puncak peringatan HKBN  sekaligus kita dedikasikan juga sebagai pemecahan Rekor MURI Simulasi Evakuasi Bencana dengan peserta terbanyak se-Indonesia," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di lokasi, Senin.

Baca juga: Meikarta-BPBD Bekasi kerja sama adakan pelatihan simulasi bencana alam

Dia menjelaskan ada tiga jurus membentuk budaya tangguh, antara lain upaya warga menangani bahaya bencana di sekitar, keaktifan masyarakat mengurangi risiko bencana, serta harus siap untuk selamat ketika bencana melanda.

Untuk itu sejumlah simulasi penanggulangan bencana dilakukan, mulai bencana puting beliung, kebakaran, pencarian orang tenggelam, hingga proses evakuasi di air.
 


"Nah untuk siap selamat itulah, maka simulasi ini dilakukan minimal setahun sekali, setiap hari kesiapsiagaan bencana, bisa juga dua kali saat bulan pengurangan risiko bencana. Rutin, acara seperti itu nanti anak-anak sekolah, pegawai di kantor, perusahaan, pabrik, masyarakat pasar, sehingga selalu memiliki kesiapsiagaan menghadapi bencana," katanya.

Baca juga: Dharma wanita Bekasi dilatih wujudkan gerakan sadar bencana

Ia pun memastikan dari simulasi yang diperagakan akan terbentuk pembiasaan baik antara BPBD, TNI, Polri, Forum Pengurangan Risiko Bencana, jajaran Dinas Kesehatan, Dinas Pemadam Kebakaran, Satpol PP, dan dinas lain, termasuk PLN dan PDAM.

"Ini akan menjadi refleks bila sering dilakukan. Namun bila jarang dilakukan atau dilatih, biasanya kita tidak refleks. Kami dari pemerintah daerah melalui BPBD memfasilitasi, mulai dari pencegahan atau mitigasi lalu bila terjadi penanggulangan, sampai nanti masa pemulihan atau rehabilitasi bagi korban terdampak bencana," ucapnya. 

Direktur Operasional MURI Yusuf Ngadri mengatakan simulasi tanggap bencana ini sangat penting dilakukan untuk meminimalisir terjadi korban jiwa saat bencana.

Video: https://megapolitan.antaranews.com/video/3539883/pemkab-bekasi-pecahkan-rekor-muri-simulasi-penanggulangan-bencana
Baca juga: Warga Bogor dilatih simulasi evakuasi mandiri banjir

"Tentu MURI sangat mengapresiasi karena kegiatan ini mengedukasi kesiapsiagaan apabila terjadi bencana. Bencana itu macam-macam dan kejadiannya tidak bisa diprediksi kapan akan datang," katanya.

Dia meyakini simulasi ini akan memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk menghadapi bencana. Jika masyarakat tahu apa yang harus dilakukan, tentu tidak akan panik hingga dapat meminimalisir terjadi korban jiwa.

"Kalau orang tidak mengerti apa-apa, dia tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak tahu, nah ini akan memperparah bencana itu. Jadi simulasi pelatihan ini sangat penting, jadi saya salut dengan Pemkab Bekasi," kata dia.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023