Pendapatan sejumlah pelaku usaha sol sepatu keliling di Kabupaten Lebak, Banten, mencapai Rp300 ribu per hari sehingga dapat memenuhi kebutuhan pokok keluarga dan mampu menyekolahkan anak -anaknya.
 
"Kami sejak setahun terakhir ini penghasilan jasa tukang jahit sepatu keliling rata-rata Rp300 ribu/hari," kata Dedi (55) seorang pelaku usaha sol sepatu saat ditemui di Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Minggu.
 
Pendapatan jasa usaha sol sepatu keliling sebesar Rp300 ribu itu karena banyak pelanggan.
 
Sebab, kata dia, dirinya menggeluti profesi usaha jahit sepatu sudah hampir 30 tahun di wilayah Rangkasbitung dan sekitarnya.
 
Selain itu juga populasi pelaku usaha jasa sol sepatu keliling di Kabupaten Lebak bisa dihitung dengan jari tangan.
 
Menurut dia, anak -anak muda sekarang lebih memilih bekerja di pabrik dibanding usaha jasa sol sepatu.
 
"Kami menggeluti usaha ini bisa terpenuhi kebutuhan ekonomi keluarga juga mampu menyekolahkan dua anaknya hingga lulus SMA dan kini sudah bekerja di Jakarta," katanya.
 
Menurut dia, dirinya setiap hari berkeliling masuk kampung keluar kampung hingga menempuh perjalanan 20 kilometer dan pelanggan tak pernah sepi.
 
Para pelanggan memberikan imbalan atau upah yang ditetapkanya yang beragam dan tergantung tingkat kerusakan sepatu dan sandal, mulai Rp15 ribu sampai Rp50 ribu/pasang.
 
"Jika jenisnya mudah dan ukurannya kecil seperti sepatu anak-anak Rp20 ribu/pasang, untuk yang jenis sepatu olah raga dewasa Rp25 ribu/pasang, dan yang kulit agak keras Rp50 ribu/pasang," kata Dedi.
 
Begitu juga Ujang (45) seorang pelaku usaha sol sepatu keliling mengaku bahwa dirinya cukup lega setelah pandemi COVID -19,  pendapatan relatif lumayan hingga pulang ke rumah bisa membawa uang rata-rata Rp300 ribu/hari.
 
Profesi usaha jahit sepatu digeluti sejak usia 20 tahun dan kini hampir 25 tahun masih berkeliling mencari konsumen.
 
Bahkan, dirinya terkadang berjalan kaki ke Pandeglang sepanjang 20 kilometer.
 
Pendapatan tukang jasa sol sepatu dan sandal Rp300 ribu bisa memenuhi kebutuhan keluarga.
 
Sebab, modal usaha sol sepatu dan sandal itu hanya keterampilan dan benang sehingga memperoleh keuntungan yang lumayan.
 
"Kami bisa membeli motor, rumah dan tiga anaknya bisa sekolah hingga SMP dan SMA," katanya.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lebak Maman mengatakan pemerintah daerah perlu melakukan pelatihan ketrampilan sol sepatu sehubungan jumlah populasi usaha itu terancam langka.
 
Pelatihan ketrampilan sol sepatu itu untuk anak- anak muda pencari kerja agar memiliki bekal hidup dan mandiri.
 
"Kami sangat memikirkan anak -anak muda khususnya pencari kerja perlu adanya ketrampilan sehingga mereka bisa hidup mandiri di tengah masyarakat," katanya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023