Jakarta (Antara Megapolitan) - Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas mengimbau semua keluarga untuk memberikan sentuhan pendidikan agama agar menjauhkan anak dari prostitusi.
"Saya yakin anak-anak yang jadi korban itu tidak tersentuh pendidikan agama, maka imbauan kepada keluarga adalah pendidikan agama dan mental dari keluarga," katanya di Jakarta, Kamis.
Dalam dialog Polri dengan tema "Menguak Tabir Prostitusi Online Anak", Yunahar menyebutkan pendidikan agama yang paling utama didapat dari ibu dibawah bimbingan ayah.
Agar anak mau mengikuti pendidikan agama tersebut, maka harus ada teladan dan contoh yang baik dari orang tua, lalu ada pembiasaan dan nasihat yang baik. Nasihat dapat diberikan lewat cerita atau kisah-kisah.
"Yang juga penting adalah pendidikan pengawasan dimana orang tua harus punya waktu untuk mengawasi anak serta pendidikan dengan sanksi dan apresiasi," katanya.
Dia mengatakan yang terpenting juga adalah penjagaan keluarga sebab saat ini banyak orang tua yang sibuk, baik itu yang kaya maupun yang miskin, sehingga anak tidak ada yang mengurus.
"Jika orang tua tidak mampu menjaga, harapan selanjutnya adalah sekolah, namun berapa banyak saat ini guru yang peduli terhadap muridnya dan berapa lama anak di sekolah," tambah Yunahar.
Selain sekolah, lingkup lain yang diharapkan dapat menjaga anak adalah masyarakat.
"Untuk memperbaiki masyarakat, saya kira pelaku yang menjerumuskan anak dalam prostitusi perlu diberikan pemberatan hukuman," katanya. (Ant).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Saya yakin anak-anak yang jadi korban itu tidak tersentuh pendidikan agama, maka imbauan kepada keluarga adalah pendidikan agama dan mental dari keluarga," katanya di Jakarta, Kamis.
Dalam dialog Polri dengan tema "Menguak Tabir Prostitusi Online Anak", Yunahar menyebutkan pendidikan agama yang paling utama didapat dari ibu dibawah bimbingan ayah.
Agar anak mau mengikuti pendidikan agama tersebut, maka harus ada teladan dan contoh yang baik dari orang tua, lalu ada pembiasaan dan nasihat yang baik. Nasihat dapat diberikan lewat cerita atau kisah-kisah.
"Yang juga penting adalah pendidikan pengawasan dimana orang tua harus punya waktu untuk mengawasi anak serta pendidikan dengan sanksi dan apresiasi," katanya.
Dia mengatakan yang terpenting juga adalah penjagaan keluarga sebab saat ini banyak orang tua yang sibuk, baik itu yang kaya maupun yang miskin, sehingga anak tidak ada yang mengurus.
"Jika orang tua tidak mampu menjaga, harapan selanjutnya adalah sekolah, namun berapa banyak saat ini guru yang peduli terhadap muridnya dan berapa lama anak di sekolah," tambah Yunahar.
Selain sekolah, lingkup lain yang diharapkan dapat menjaga anak adalah masyarakat.
"Untuk memperbaiki masyarakat, saya kira pelaku yang menjerumuskan anak dalam prostitusi perlu diberikan pemberatan hukuman," katanya. (Ant).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016