Sebuah laporan kerawanan pangan global adalah dakwaan yang menyakitkan atas kegagalan umat manusia untuk mengakhiri kelaparan, kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Sekitar 258 juta orang di 58 negara menghadapi kerawanan pangan akut pada krisis atau tingkat yang lebih buruk" pada tahun 2022, menurut Laporan Global tentang Krisis Pangan terbaru, yang dirilis Rabu (3/5/2023) oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO). Angka ini naik dari 193 juta orang di 53 negara setahun sebelumnya.
Jumlah orang yang mengalami kerawanan pangan parah juga meningkat selama empat tahun berturut-turut, kata laporan itu.
“Lebih dari seperempat miliar orang sekarang menghadapi tingkat kelaparan akut, dan beberapa berada di ambang kelaparan. Itu tidak masuk akal,” tulis Guterres dalam kata pengantar laporan tersebut.
Edisi ketujuh dari Laporan Global tentang Krisis Pangan ini merupakan dakwaan yang menyakitkan atas kegagalan umat manusia untuk membuat kemajuan menuju Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk mengakhiri kelaparan dan mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi untuk semua.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Sekitar 258 juta orang di 58 negara menghadapi kerawanan pangan akut pada krisis atau tingkat yang lebih buruk" pada tahun 2022, menurut Laporan Global tentang Krisis Pangan terbaru, yang dirilis Rabu (3/5/2023) oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO). Angka ini naik dari 193 juta orang di 53 negara setahun sebelumnya.
Jumlah orang yang mengalami kerawanan pangan parah juga meningkat selama empat tahun berturut-turut, kata laporan itu.
“Lebih dari seperempat miliar orang sekarang menghadapi tingkat kelaparan akut, dan beberapa berada di ambang kelaparan. Itu tidak masuk akal,” tulis Guterres dalam kata pengantar laporan tersebut.
Edisi ketujuh dari Laporan Global tentang Krisis Pangan ini merupakan dakwaan yang menyakitkan atas kegagalan umat manusia untuk membuat kemajuan menuju Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk mengakhiri kelaparan dan mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi untuk semua.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023