Jajaran petinggi Partai Demokrat dan petinggi PKB membahas cara-cara mencegah Pemilu 2024 tidak menjadi ajang benturan antarkelompok, terutama yang menggunakan identitas suku, ras, agama, dan golongan.

Isu kelompok identitas itu menjadi salah satu topik yang dibahas oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di kediaman SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu malam.

“Kami memiliki harapan bahwa Indonesia ini tidak lagi menjadi ladang benturan-benturan antarkelompok apalagi antarkelompok identitas. Berbahaya. Saya rasa kita semua para nasionalis, para patriot yang ingin membangun negerinya, yang mencintai negerinya,” kata Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menyampaikan hasil pertemuan.

“Kami sepakat PKB dan Demokrat ingin menjadi bagian untuk menjaga agar benar-benar pemilu kita, pilpres dan pileg berjalan tanpa intervensi, intimidasi, apalagi kecurangan,” kata Ketua Umum Demokrat.

Terlepas dari perbedaan sikap dan posisi dua partai terhadap pilihan calon presiden (capres) dan koalisi, AHY menyampaikan masing-masing pihak perlu memahami Pemilu 2024 bukan ajang meraih kekuasaan semata.

Sementara itu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyampaikan perbedaan sikap dalam politik bukan alasan untuk menutup atau membatasi komunikasi antarpartai politik.

“Komunikasi menjadi sangat penting untuk mengokohkan solidaritas dan silaturahim sehingga diskusi kami menyangkut tantangan pembangunan, termasuk persiapan masing-masing partai menghadapi Pemilu 2024,” katanya.

Para petinggi partai politik memanfaatkan momentum Lebaran untuk saling bersilaturahmi dan menjajaki peluang bekerja sama untuk Pilpres dan Pemilu 2024.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023