Masyarakat di Kabupaten Trenggalek, khususnya yang tinggal di lingkungan pesantren, menggelar festival dan arakan tumpeng ketupat sebagai tradisi puncak perayaan Lebaran/Idul Fitri 1444 H, Jumat (28/4) malam berlangsung meriah.

Warga ramai berdesakan dan berebut seribuan ketupat yang digantung menempel pada dinding tumpeng raksasa yang diarak panitia kupatan.

Festival dan arakan tumpeng ketupat berukuran jumbo itu dipusatkan di lapangan Kecamatan Durenan.

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin yang hadir langsung dalam rangkaian acara itu sejak awal berharap tradisi "kupatan" yang sudah turun-temurun di wilayah Durenan dan sekitarnya bisa terus dilestarikan.

"Kegiatan ini (arakan tumpeng kupat/ketupat) memang sengaja dialihkan pada malam hari dengan tujuan untuk mengurai kemacetan," kata Arifin, Sabtu.

Tak hanya arak-arakan dan rebutan tumpeng ketupat, kegiatan juga dimeriahkan dengan aneka hiburan tari dan musik.

Baca juga: Festival Lopis Raksasa meriahkan Syawalan di Pekalongan

Baca juga: Pawai Ogoh-Ogoh digelar di Semarang

 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023