Bogor (Antara Megapolitan) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memaksimalkan pelayanan kepada konsumen dalam rangka Hari Pelanggan Nasional, Senin.

Pelayanan maksimal yang diberikan, selain proses layanan yang cepat, juga ada berbagai kegiatan seperti hiburan, pembagian hadiah kejutan, foto "booth" dan berbagai layanan istimewa lainnya, serta penampilan istimewa dari seluruh karyawan yang mengenakan pakaian tradisional.

"Dalam rangka Hari Pelanggan Nasional ini BPJS Kentenagakerjaan Cileungsi memberikan pelayanan optimal untuk pelanggan, dengan proses yang cepat, serta kenyamanan dan keramahan," kata Kepala Cabang BPJSKT Cileungsi, Abdul Sholeh.

Dalam kesempatan tersebut, hadir Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Naufal Mahfudz yang meninjau langsung proses layanan di BPJSKT Cabang Cileungsi dan ikut melayani para peserta BPJS Ketenagakerajaan.

"Kegiatan ini setiap tahun kita selenggarakan untuk memanjakan peserta dengan pelayanan prima yang lebih baik dari biasanya," katanya.

Ia menjelaskan BPJS Ketenagakerjaan Cileungsi merupakan cabang kedua yang ada di wilayah Bogor melayani tujuh kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor. Tujuh kecamatan tersebut merupakan kawasan industri, tiga di antaranya tergolong aktif terdapat ribuan perusahaan, sisanya empat kecamatan tergolong tidak aktif.

"Tiga wilayah itu yakni Gunung Putri, Cileungsi dan Klapanunggal. Empat wilayah lainnya belum memiliki kawasan industri, dan belum ada potensi tenaga kerja. Tetapi sektor informal mungkin ada," katanya.

Abdul mengatakan BPJSKT Cileungsi menargetkan iuran tahun 2016 ini sebesar Rp344 miliar. Jumlah tersebut meningkat dari target tahun lalu sebesar Rp260 miliar. Sedangkan target perusahaan yakni 1.600 persahaan dengan jumlah tenaga kerja 71.000 orang.

"Kami optimistis target tahun ini akan tercapai, seperti target tahun lalu yang berhasil kita capai," katanya.

Menurut Abdul, saat ini pertumbuhan pabrik di wilayah Cileungsi mengalami penurunan, banyak perusahaan yang eksodus ke wilayah Jawa Tengah karena upah karyawan lebih rendah dibanding Bogor yang masuk dalam UMK Jabodetabek rata-rata Rp3 juta. Kondisi tersebut memberatkan pengusaha untuk menggaji karyawan dengan UMK yang tinggi.

"Tetapi kami tidak hanya menargetkan kepesertaan dari penerima upah, tetapi juga pekerja Bukan Penerima Upah (BPU) seperti yang bekerja di pertokoan, usaha sendiri, yang punya modal kita masifkan sosialisasi untuk menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan," katanya.

Sementara itu, suasana di Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Cileungsi dipadati warga, mereka adalah para pekerja yang ingin mencairkan dana jaminan hari tua (JHT), hampir 80 persen datang untuk mengklaim.

Menurut Naufal, setiap harinya, Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Cileungsi melayani 300 orang warga yang datang, rata-rata untuk mencairkan jaminan hari tuanya.

"Padahal hampir sebagian mereka masih usia produktif, kami mendorong seharusnya dana JHT tersebut tetap ditabungkan, karena peserta akan mendapatkan manfaat lebih jika dana tersebut masih ditabung, tapi jika diambil, kami juga mendorong mereka untuk kembali menjadi peserta BPJSKT, sebagai tabungan hari tua, agar tidak susah nantinya," kata Naufal.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016