Bekasi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, memutuskan untuk memberikan surat peringatan pertama kepada kontraktor proyek pedestrian Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan atas tindakannya merusak sejumlah jaringan utilitas.
"Hasil investigasi kami menyebutkan ada kelalaian dari kontraktor, namun tidak fatal. Kami memutuskan untuk memberikan SP 1 kepada kontraktor PT Lagowa atas kesalahan itu," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Tri Adhiyanto di Bekasi, Senin.
Menurut dia, pihaknya mendeteksi adanya kesalahan manusia dalam penyelenggaraan proyek tersebut sejak pekan lalu.
"Kesalahannya lebih pada `human error`, secara faktual tidak ada (jaringan utilitas) yang putus akibat terhantam alat berat," katanya.
Seluruh persiapan proyek berupa pemetaan titik rawan jaringan utilitas di lokasi proyek telah dilakukan kontraktor secara matang.
Kerusakan jaringan utilitas milik PT Telkom di lokasi itu, kata dia, disebabkan adanya getaran akibat saat alat berat melakukan penggalian tanah untuk keperluan saluran air.
"Saat pengerjaan proyek ada `manhole` yang halangi posisi proyek, saat coba disingkirkan, terjadi getaran yang menimbulkan gesekan sehingga jaringan terputus," katanya.
Kerusakan jaringan PT Telkom di lokasi itu, kata dia, hanya terjadi untuk kawasan Kota Bekasi saja, tidak sampai merusak jaringan lainnya yang lebih luas.
"Jaringan utilitas Telkom untuk kawasan Jawa-Bali tidak sampai terganggu," katanya.
Atas kesalahan itu, Tri mengaku sempat memberhentikan sementara proyek itu selama dua hari sejak 16-17 September 2016 untuk keperluan investigasi.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi geram dengan pelaksanaan proyek pedestrian Jalan Ahmad Yani karena telah merusak sejumlah instalasi utilitas milik pemerintah dan swasta yang tertanam di bawah tanah.
Rahmat menyaksikan secara langsung kabel fiber optik Telkom dan PLN yang putus diduga akibat terhantam alat berat kontraktor selama proses penggalian tanah.
Kerusakan itu telah mengakibatkan terputusnya jaringan Telkom yang terkoneksi ke sejumlah rumah pelanggan serta tempat usaha di sekitarnya.
Bahkan jaringan online Pemkot Bekasi juga terganggu akibat situasi itu.
Di lokasi proyek mulai dari Simpang Bekasi Cyber PArk (BCP) hingga simpang Kayuringin saat ini tertanam kabel listrik PT PLN, jaringan Telkom, pipa gas dan pipa distribusi air PDAM.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Hasil investigasi kami menyebutkan ada kelalaian dari kontraktor, namun tidak fatal. Kami memutuskan untuk memberikan SP 1 kepada kontraktor PT Lagowa atas kesalahan itu," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Tri Adhiyanto di Bekasi, Senin.
Menurut dia, pihaknya mendeteksi adanya kesalahan manusia dalam penyelenggaraan proyek tersebut sejak pekan lalu.
"Kesalahannya lebih pada `human error`, secara faktual tidak ada (jaringan utilitas) yang putus akibat terhantam alat berat," katanya.
Seluruh persiapan proyek berupa pemetaan titik rawan jaringan utilitas di lokasi proyek telah dilakukan kontraktor secara matang.
Kerusakan jaringan utilitas milik PT Telkom di lokasi itu, kata dia, disebabkan adanya getaran akibat saat alat berat melakukan penggalian tanah untuk keperluan saluran air.
"Saat pengerjaan proyek ada `manhole` yang halangi posisi proyek, saat coba disingkirkan, terjadi getaran yang menimbulkan gesekan sehingga jaringan terputus," katanya.
Kerusakan jaringan PT Telkom di lokasi itu, kata dia, hanya terjadi untuk kawasan Kota Bekasi saja, tidak sampai merusak jaringan lainnya yang lebih luas.
"Jaringan utilitas Telkom untuk kawasan Jawa-Bali tidak sampai terganggu," katanya.
Atas kesalahan itu, Tri mengaku sempat memberhentikan sementara proyek itu selama dua hari sejak 16-17 September 2016 untuk keperluan investigasi.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi geram dengan pelaksanaan proyek pedestrian Jalan Ahmad Yani karena telah merusak sejumlah instalasi utilitas milik pemerintah dan swasta yang tertanam di bawah tanah.
Rahmat menyaksikan secara langsung kabel fiber optik Telkom dan PLN yang putus diduga akibat terhantam alat berat kontraktor selama proses penggalian tanah.
Kerusakan itu telah mengakibatkan terputusnya jaringan Telkom yang terkoneksi ke sejumlah rumah pelanggan serta tempat usaha di sekitarnya.
Bahkan jaringan online Pemkot Bekasi juga terganggu akibat situasi itu.
Di lokasi proyek mulai dari Simpang Bekasi Cyber PArk (BCP) hingga simpang Kayuringin saat ini tertanam kabel listrik PT PLN, jaringan Telkom, pipa gas dan pipa distribusi air PDAM.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016