Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, mengeluarkan peringatan dini bagi warga di wilayah itu untuk mewaspadai fenomena alam suhu panas disebabkan gerak semu matahari.
"Fenomena ini adalah kondisi saat ada peningkatan suhu yang cukup tinggi di suatu wilayah selama beberapa hari," kata Kepala Sub Bidang Kedaruratan Bencana pada BPBD Tanah Bumbu Mukhtar Halim di Batulicin, Jumat.
Mukhtar mengatakan, hingga saat ini hampir sebagian besar negara di Asia Selatan terdampak fenomena ini, seperti Banglades, Myanmar, India, China, Thailand dan Laos mencatat suhu maksimum dengan rekor baru di wilayahnya.
Secara karakteristik, fenomena suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang bisa terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti saat ini juga dapat berpeluang pada periode yang sama setiap tahun.
Ia meminta warga tidak panik menyikapi informasi peringatan dini ini.
Baca juga: BMKG: Delapan persen wilayah Indonesia masuk musim kemarau pada akhir April 2023
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Fenomena ini adalah kondisi saat ada peningkatan suhu yang cukup tinggi di suatu wilayah selama beberapa hari," kata Kepala Sub Bidang Kedaruratan Bencana pada BPBD Tanah Bumbu Mukhtar Halim di Batulicin, Jumat.
Mukhtar mengatakan, hingga saat ini hampir sebagian besar negara di Asia Selatan terdampak fenomena ini, seperti Banglades, Myanmar, India, China, Thailand dan Laos mencatat suhu maksimum dengan rekor baru di wilayahnya.
Secara karakteristik, fenomena suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang bisa terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti saat ini juga dapat berpeluang pada periode yang sama setiap tahun.
Ia meminta warga tidak panik menyikapi informasi peringatan dini ini.
Baca juga: BMKG: Delapan persen wilayah Indonesia masuk musim kemarau pada akhir April 2023
Editor : Budi Setiawanto
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023