Cibinong (Antara Megapolitan) - Satuan Lalu Lintas Polresta Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melakukan rekayasa lalu lintas di KM 44 Tol Jakarta-Bogor pacsakecelakaan tunggal truk elpiji yang terjadi, Sabtu (3/9).

"Kita masih melakukan rekayasa lalu lintas di Jalan Raya Jakarta-Bogor menuju Ciawi," kata Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polresta Kabupaten Bogor, Jawa Barat AKP Silfia Sukma Rosa di Bogor, Minggu.

Hingga Minggu (4/9) pukul 10.45 WIB, kata dia, proses evakuasi muatan elpiji masih dilakukan pihaknya akibat bobot muatan truk yang mencapai 20 ton terlalu berat jika dievakuasi menggunakan dua mobil Crane yang tersedia.

"Saat ini kita masih menunggu bantuan alat dari pihak PT Pertamina karena dua mobil crane kita tidak kuat mengakat talinya putus terus," katanya.

Dia mengatakan, meski kondisi lalu lintas sudah lancar namun truk beserta muatannya tersebut masih berada dalam satu jalur.

Sehingga kendaraan dari kedua arah Jakarta-Bogor menggunakan satu jalur di sampingnya, sedangkan beberapa kendaraan dialihkan ke jalan Bogor Raya.

"Truk tersebut telah berada di tempat kejadian sudah 19 jam," katanya.

Pada awalnya, truk mengalami kecelakaan setelah truk berjenis kapsul bermuatan gas elpiji itu datang dari arah Jakarta menuju ciawi pada pukul 14.50 WIB.

Setiba di tempat kejadian, kata dia, teruk itu mengalami gangguan pada bagian mesin.

Kemudian kendaraan berhenti di bahu jalan, lalu pengemudi membuka kap mesin, tiba- tiba kendaraan bergerak mundur ke belakang dengan kondisi tanpa pengemudi.

Akibat rem tangan yang tidak maksimal kemudian kapsulnya terbalik miring di antara lajur 1 dan lajur 2 dengan posisi kepala truk normal, akibatnya dua lajur tertutup kapsul elpiji, sehingga jalur yang bisa dilewati bahu luar maka terjadilah kecelakaan

Kurang baiknya kondisi mesin tersebut sebenarnya telah dirasakan sopir sebelum keberangkatan.

Hanya saja diperkirakan masih bisa beroperasi sehingga pengiriman tabung gas elpiji ke arah Bogor tetap dilakukan.

Ia mengatakan, truk tersebut milik agen resmi PT Pertamina dari kantor di Jakarta.

"Pihak perusahaan sudah datang ke lokasi semalam untuk melihat langsung tinggal menunggu bantuan alat saja dari sana," ujarnya.

Pewarta: Linna Susanti & Mayolus Fajar D

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016