Cibinong (Antara Megapolitan) - Bupati Bogor, Jawa Barat, Nurhayanti menyatakan terus berupaya proaktif dan bertanggungjawab dalam menangani kasus penjualan anak dibawah umur di wilayahnya.
"KPAI bilang Bupati harus ikut bertanggungjawab, Insya Allah saya bertanggungjawab," katanya usai menghadiri peringatan Hari Keluarga, Anak dan Remaja, di Gedung Tegar Beriman, di Cibinong, Kamis.
Nurhayanti merasa prihatin terkait kasus rencana penjualan anak dibawah umur kepada kaum Gay oleh tersangka AR (41) pada Selasa, (30/8) di salah satu Villa di kawasan puncak Bogor.
Tersangka membawa sebanyak tujuh anak dengan satu diantaranya remaja berusia 18 tahun pada aksinya yang segera ditangkap kepolisian sesaat setelah sampai villa.
Bupati mengatakan telah menugaskan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB), Polres dan organisasi masyarakat lainnya merapat ke lokasi untuk memastikan status kependudukan tersangka.
Selain itu, katanya juga sudah menyiapkan pendampingan dari psikolog untuk mengembalikan rasa traumatik bagi anak- anak calon korban maupun korban prostitusi tersebut.
Ia juga meminta ketua DPRD Kabupaten Bogor segera memperkuat anggaran pembinaan keluarga ke tingkat kecamatan agar mudah tersalurkan kemasyarakat.
Menurut Nurhayanti, Kabupaten Bogor memerlukan kerja keras untuk mengantisipasi tindak kriminal yang terjadi. Khususnya di area Puncak yang rentan terhadap prostitusi ia menyatakan untuk kasus terbaru ini tersangka pertama kalinya menjadi pengunjung villa tersebut.
"Kami akan melakukan penguatan secara struktural dalam mengantisipasi kemungkinan kasus serupa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"KPAI bilang Bupati harus ikut bertanggungjawab, Insya Allah saya bertanggungjawab," katanya usai menghadiri peringatan Hari Keluarga, Anak dan Remaja, di Gedung Tegar Beriman, di Cibinong, Kamis.
Nurhayanti merasa prihatin terkait kasus rencana penjualan anak dibawah umur kepada kaum Gay oleh tersangka AR (41) pada Selasa, (30/8) di salah satu Villa di kawasan puncak Bogor.
Tersangka membawa sebanyak tujuh anak dengan satu diantaranya remaja berusia 18 tahun pada aksinya yang segera ditangkap kepolisian sesaat setelah sampai villa.
Bupati mengatakan telah menugaskan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB), Polres dan organisasi masyarakat lainnya merapat ke lokasi untuk memastikan status kependudukan tersangka.
Selain itu, katanya juga sudah menyiapkan pendampingan dari psikolog untuk mengembalikan rasa traumatik bagi anak- anak calon korban maupun korban prostitusi tersebut.
Ia juga meminta ketua DPRD Kabupaten Bogor segera memperkuat anggaran pembinaan keluarga ke tingkat kecamatan agar mudah tersalurkan kemasyarakat.
Menurut Nurhayanti, Kabupaten Bogor memerlukan kerja keras untuk mengantisipasi tindak kriminal yang terjadi. Khususnya di area Puncak yang rentan terhadap prostitusi ia menyatakan untuk kasus terbaru ini tersangka pertama kalinya menjadi pengunjung villa tersebut.
"Kami akan melakukan penguatan secara struktural dalam mengantisipasi kemungkinan kasus serupa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016