Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Asep Wahyuwijaya resmi mundur dari Partai Demokrat setelah lama berseteru dengan Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat Anton Suratto.

"Jam 10.00 pagi tadi surat pengunduran diri saya sudah diluncurkan ke DPD Partai Demokrat Jabar," kata pria yang akrab disapa AW itu saat konferensi pers pengunduran dirinya di Cibinong, Bogor, Jumat.

Ketegangan kedua tokoh tersebut memuncak sejak Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat Jawa Barat, pada Februari 2022. AW menilai  Musda itu jauh dari nilai-nilai demokrasi yang semestinya dianut partai berlambang bintang mercy tersebut.

"Dari Musda ada kekecewaan saya tidak pernah bisa membayangkan, nilai demokrasi tidak berjalan maksimal. Prinsip demokrasi yang penting," katanya.

Ia mengaku mengalah dengan cara mundur dari Partai Demokrat. Pasalnya, AW dan Anton berniat maju di kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 untuk DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) yang sama, Kabupaten Bogor.

"Sejujurnya, saya tak bisa membayangkan jika dalam kontestasi Pileg 2024 nanti, pencalegan saya ke DPR RI berpotensi akan mengganjal Anton Suratto kembali menjadi anggota DPR RI, mengingat dalam perjalanan dua kali pileg kemarin, raihan suara Anton Suratto tak pernah melewati raihan suara saya pribadi," kata AW.

AW khawatir, jika memaksakan tetap maju ke DPR RI dari Partai Demokrat dan mengalahkan suara Anton Suratto, malah akan melestarikan perseteruannya dengan Anton.


Sedekah jabatan di DPRD Jabar

Asep Wahyuwijaya otomatis melepas jabatannya dari Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Barat, setelah memutuskan keluar dari partai.

Ia mengaku siap menyerahkan jabatannya sebagai legislator kepada Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor Dede Chandra Sasmita, yang saat Pileg 2019 raihan suaranya tercatat kedua terbanyak setelah AW di DPRD Provinsi Jawa Barat.

"Rela melepaskan dan memberikan jabatan itu menjadi anggota dewan give away, dengan maksud agar penampilannya (Dede Chandra) semakin berwibawa dan perilaku politiknya pun semakin jauh berkualitas. Biar tidak ada kesan ketua partai seorang caleg gagal," tuturnya.

AW juga menganggap proses pergantian antarwaktu (PAW) yang akan dilakukan tersebut merupakan sedekah jabatan di bulan Ramadhan.

"Hal ini pun semoga pula dicatat sebagai sedekah di bulan Ramadhan ini mengingat ada firman Allah SWT berbunyi: Kamu tidak akan sampai pada kebaikan hingga kamu menginfakkan sebagian hal yang kamu cintai. Kemudian, mengalah dengan memberikan peluang melanjutkan karir politik Anton Suratto, semoga pula dapat menjadi washilah kebaikan dalam karir kehidupan saya selanjutnya," kata AW.

Baca juga: AHY jadikan Kabupaten Bogor sebagai parameter kemenangan Partai Demokrat

Baca juga: Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jabar buka suara dikabarkan pindah partai


 

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023