Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, Jawa Barat mendukung penguatan satgas pelajar dari sisi anggaran untuk memaksimalkan sisi preventif atau pencegahan kenakalan hingga tindakan kriminal di kalangan siswa.

Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bogor Devie Prihatini Sultani dalam rapat koordinasi penguatan satgas pelajar di Aula Dinas Pendidikan Kota Bogor, Rabu, berharap gerak semua instansi terkait termasuk dewan, bukan hanya tindakan reaktif setelah terjadi kejadian kekerasan pelajar.

"Kami akan mendukung penuh Satgas Pelajar melalui fungsi kami di DPRD yaitu fungsi budgeting. Jadi kami harap saat rapat kerja nanti, pihak Disdik Kota Bogor akan mengajukan anggaran yang sesuai untuk keberlangsungan satgas pelajar," ujar Devie.

Devie berpendapat dengan misi Kota Bogor Ramah Keluarga dan tujuan untuk menjadikan Kota Bogor Ramah Anak dengan tingkat nindya, maka perlu adanya penguatan terhadap tindakan preventif.

Baca juga: Polresta Bogor Kota rakor penguatan Satgas Pelajar cegah aksi kriminal

Dalam rakor tersebut, Devie menekankan perlu ada kolaborasi dari aparat penegak hukum (APH) dengan Pemerintah Kota Bogor terkait program yang bisa membantu menekan angka kekerasan pelajar.

Program yang dimiliki oleh APH Kota Bogor bisa dikolaborasikan dengan dimasukkan ke dalam kurikulum belajar. Hal ini agar edukasi yang diterima oleh pelajar tidak hanya mencari nilai untuk rapor, tetapi juga nilai dalam bermasyarakat.

"Seperti program jaksa masuk sekolah adalah hal yang perlu kita dukung dan kita kolaborasikan. Sehingga penyuluhan yang dilakukan oleh APH ke murid-murid bisa maksimal karena adanya dukungan semua pihak," katanya.

Devie juga menilai perlu ada hukuman yang diberikan kepada para pelaku kekerasan terhadap pelajar hingga menimbulkan efek jera. Meski mereka masih di bawah umur dan dilindungi oleh undang-undang, namun menurutnya, perlu diberikan hukuman sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku kekerasan.

"Karena perbuatan-perbuatan hal semacam ini (kekerasan pelajar, red) bukanlah perbuatan anak-anak, tapi lebih kepada tindakan kriminal," katanya menegaskan.

Baca juga: Satgas Pelajar Kota Bogor telah susun strategi minimalisasi tawuran

Devie mendorong semua elemen yang terkait harus sama-sama mendorong dan membantu agar kekerasan pelajar tidak lagi terjadi.

"Kegagalan kita adalah manakala ada murid sekolah kita yang melakukan tindakan-tindakan kriminal. Kita harus serius menangani hal-hal semacam ini karena kita negara hukum," ungkapnya.

Devi juga menyayangkan kekerasan pelajar sering terjadi di Kota Bogor. Ia berpendapat keberadaan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Kota Bogor seharusnya membuat semua elemen menjaga keamanan dan kenyamanan warga Kota Bogor yang hidupnya berdampingan dengan Presiden.

"Kota Bogor yang notabene tidak jauh dari ibu kota bahkan Pak Presiden sering kali berada di istana Bogor seharusnya jelas Kota Bogor menjadi salah satu kota teraman dan ternyaman," terangnya.

Baca juga: Satgas pelajar Kota Bogor diminta antisipasi potensi tawuran

Ia pun mendorong Diskominfo Kota Bogor untuk melakukan penambahan pengadaan CCTV di jalanan Kota Bogor.

Menurutnya hal tersebut dapat membantu kepolisian dalam melakukan pemantauan dan investigasi jika terjadi kekerasan pelajar lagi di kemudian hari.

"Tolong bisa ditambahkan CCTV di jalanan agar lebih mudah memonitoring. Kita bantu pihak kepolisian," katanya.

 

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023