Bekasi (Antara Megapolitan) - Stasiun Kereta Kranji, Kota Bekasi, Jawa Barat membutuhkan perluasan lahan parkir bagi penumpang kereta karena tempat parkir ada sudah tidak mampu menampung jumlah kendaraan pribadi akibat keterbatasan lahan.

"Saat ini jumlah warga Bekasi pengguna kereta api menuju Jakarta, diperkirakan sekitar 50 ribu jiwa setiap hari. Mayoritasnya datang ke stasiun dengan memarkirkan kendaraan pribadinya jenis motor maupun mobil," kata Wakil Kepala Stasiun Kranji Bekasi Budiarto di Bekasi, Minggu.

Menurut dia, jumlah penumpang itu terbagi dua pemberangkatannya, yakni di Stasiun Kranji, Jalan Sudirman, Bekasi Barat sebanyak 15 ribu penumpang dan sisanya berangkat dari Stasiun Bekasi di Jalan Ir H Djuanda, Bekasi Timur.

Jasa transportasi massal ini menjadi pilihan utama warga Bekasi yang bekerja di Jakarta dan sekitarnya yang ingin menghindari kemacetan lalu lintas dalam kota.

"Apalagi saat pagi hari, penumpang berjubel mulai pukul 05.30-08.00 WIB. Hampir tidak ada tempat kosong di semua gerbong kereta, dan sebagian besar penumpang berdiri," katanya.

Sedangkan area lahan parkir kendaraan di dua stasiun itu seluas 300-500 meter per segi sudah tidak menampung lagi kendaraan penumpang.

"Saat sore hingga malam hari pukul 21.00 WIB, puluhan ribu penumpang kembali ke Bekasi. Hiruk-pikuk seperti ini terjadi setiap hari," katanya.

Budi mengakui, perjalanan kereta api lewat Bekasi sudah sangat padat selama 24 jam dengan jumlah perjalanan kereta commuter line dan kereta jarak jauh tujuan Jawa sebanyak 338 kali.

Dikatakan Budi, pihaknya segera mengusulkan terkait dilakukannya perluasan lahan parkir di area stasiun.

"Kami akan ajukan kepada atasan agar situasi stasiun tetap nyaman dan aman bagi masyarakat," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016