Kepolisian Resor Sukabumi, Jawa Barat, menangani kasus kekerasan dan penganiayaan yang dialami oleh seorang pelajar SDN Sirnagalih Ra hingga tewas oleh oknum pelajar SMP yang terjadi pada Sabtu (4/3) lalu.
Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede di Sukabumi, Kamis, meminta warga mempercayakan sepenuhnya penanganan kasus itu kepada kepolisian, bahkan pihaknya pun sudah membuktikan dengan menangkap kurang dari 24 jam tiga terduga pelaku yang melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap Ra.
"Dengan adanya kejadian ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak, baik keluarga (orang tua), warga maupun pihak sekolah untuk selalu memperhatikan dan mengawasi aktivitas serta rekan pergaulan anak-anak agar tidak terjerumus kepada hal yang negatif," katanya.
Kepala Desa Citepus Koswara mengimbau warga tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi menyusul kasus tersebut.
"Kami meminta warga tenang, jangan mudah terprovokasi oleh isu atau informasi hoaks yang beredar di media sosial, karena kasus ini sudah ditangani oleh Satreskrim Polres Sukabumi," katanya.
Menurut Koswara, pasca-kejadian yang menewaskan Ra yang merupakan warga Kampung Citepus Pam, RT 01/10, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu di depan SMPN 3 Palabuhanratu, sempat ada isu yang menyebutkan akan terjadi aksi balas dendam warga Desa Citepus ke warga Desa Cibodas.
Setelah ditelusuri, informasi tersebut hoaks dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Koswara sudah berkoordinasi dengan Kades Cibodas dan Polres Sukabumi untuk antisipasi terjadi hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, baik warga Desa Citepus maupun Cibodas pun sudah berkomitmen untuk saling menjaga keamanan dan ketertiban serta jangan mau terprovokasi oleh oknum tidak bertanggung jawab yang hanya ingin membuat resah masyarakat.
"Kami pun sudah berkomitmen untuk menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian sekaligus memberikan apresiasi gerak cepat personel Polres Sukabumi untuk menangkap para pelaku penganiayaan hingga tewas tersebut," katanya.
Dihubungi secara terpisah, Kades Cibodas Junajah Jajah mengatakan telah memberikan imbauan kepada warga untuk menahan diri jika ada informasi yang mengarah ke provokasi, karena itu merupakan ulah provokator yang ingin merusak kedamaian dan keamanan.
Ia sudah datang langsung kepada pihak keluarga korban dan mereka sudah mengikhlaskan kejadian itu, serta sepakat untuk bersama-sama menjaga kondisi tetap kondusif.
Sebelumnya, pada Sabtu, (4/3) Ra yang saat itu bersama rekan-rekannya berjalan kaki hendak pulang ke rumahnya usai kegiatan belajar di sekolah.
Saat perjalanannya menuju rumah tepatnya di depan SMPN 3 Palabuhanratu datang segerombolan oknum pelajar SMP dengan menaiki sepeda motor dan membawa senjata tajam serta bendera yang langsung menghadang Ra.
Tanpa basa-basi, salah seorang pelaku turun dari motornya yang kemudian menyabetkan celurit ke bagian leher korban hingga mengalami luka parah.
Warga yang melihat kejadian itu langsung memberikan pertolongan terhadap Ra dengan membawanya ke RSUD Palabuhanratu, namun sayang nyawa korban tidak berhasil diselamatkan, sementara pelaku dan dua rekannya langsung melarikan diri ke arah perkebunan karet.
Para tersangka pun berhasil ditangkap personel Satreskrim Polres Sukabumi beberapa jam usai menerima laporan adanya kasus penganiayaan yang mengakibatkan seorang pelajar SD meninggal dunia.
Baca juga: Polres Sukabumi Kota tangkap pemuda pengedar obat keras ilegal
Baca juga: Polisi berhasil tangkap tiga pelajar SMP terduga pembunuh anak SD
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede di Sukabumi, Kamis, meminta warga mempercayakan sepenuhnya penanganan kasus itu kepada kepolisian, bahkan pihaknya pun sudah membuktikan dengan menangkap kurang dari 24 jam tiga terduga pelaku yang melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap Ra.
"Dengan adanya kejadian ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak, baik keluarga (orang tua), warga maupun pihak sekolah untuk selalu memperhatikan dan mengawasi aktivitas serta rekan pergaulan anak-anak agar tidak terjerumus kepada hal yang negatif," katanya.
Kepala Desa Citepus Koswara mengimbau warga tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi menyusul kasus tersebut.
"Kami meminta warga tenang, jangan mudah terprovokasi oleh isu atau informasi hoaks yang beredar di media sosial, karena kasus ini sudah ditangani oleh Satreskrim Polres Sukabumi," katanya.
Menurut Koswara, pasca-kejadian yang menewaskan Ra yang merupakan warga Kampung Citepus Pam, RT 01/10, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu di depan SMPN 3 Palabuhanratu, sempat ada isu yang menyebutkan akan terjadi aksi balas dendam warga Desa Citepus ke warga Desa Cibodas.
Setelah ditelusuri, informasi tersebut hoaks dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Koswara sudah berkoordinasi dengan Kades Cibodas dan Polres Sukabumi untuk antisipasi terjadi hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, baik warga Desa Citepus maupun Cibodas pun sudah berkomitmen untuk saling menjaga keamanan dan ketertiban serta jangan mau terprovokasi oleh oknum tidak bertanggung jawab yang hanya ingin membuat resah masyarakat.
"Kami pun sudah berkomitmen untuk menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian sekaligus memberikan apresiasi gerak cepat personel Polres Sukabumi untuk menangkap para pelaku penganiayaan hingga tewas tersebut," katanya.
Dihubungi secara terpisah, Kades Cibodas Junajah Jajah mengatakan telah memberikan imbauan kepada warga untuk menahan diri jika ada informasi yang mengarah ke provokasi, karena itu merupakan ulah provokator yang ingin merusak kedamaian dan keamanan.
Ia sudah datang langsung kepada pihak keluarga korban dan mereka sudah mengikhlaskan kejadian itu, serta sepakat untuk bersama-sama menjaga kondisi tetap kondusif.
Sebelumnya, pada Sabtu, (4/3) Ra yang saat itu bersama rekan-rekannya berjalan kaki hendak pulang ke rumahnya usai kegiatan belajar di sekolah.
Saat perjalanannya menuju rumah tepatnya di depan SMPN 3 Palabuhanratu datang segerombolan oknum pelajar SMP dengan menaiki sepeda motor dan membawa senjata tajam serta bendera yang langsung menghadang Ra.
Tanpa basa-basi, salah seorang pelaku turun dari motornya yang kemudian menyabetkan celurit ke bagian leher korban hingga mengalami luka parah.
Warga yang melihat kejadian itu langsung memberikan pertolongan terhadap Ra dengan membawanya ke RSUD Palabuhanratu, namun sayang nyawa korban tidak berhasil diselamatkan, sementara pelaku dan dua rekannya langsung melarikan diri ke arah perkebunan karet.
Para tersangka pun berhasil ditangkap personel Satreskrim Polres Sukabumi beberapa jam usai menerima laporan adanya kasus penganiayaan yang mengakibatkan seorang pelajar SD meninggal dunia.
Baca juga: Polres Sukabumi Kota tangkap pemuda pengedar obat keras ilegal
Baca juga: Polisi berhasil tangkap tiga pelajar SMP terduga pembunuh anak SD
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023