Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Jawa Barat (Jabar) menyebutkan ribuan hektare areal persawahan terendam banjir akibat tingginya curah hujan yang memicu meluapnya air sungai.
"Areal sawah yang terendam banjir itu tersebar di sejumlah kecamatan," kata Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang Edi Suryana, di Karawang, Selasa.
Ia menyebutkan, ada sekitar 2-3 ribuan hektare areal sawah yang terendam, dan kini air masih menggenangi.
Sesuai dengan catatan Dinas Pertanian, usia tanam padi yang terendam banjir sekitar 10 sampai 20 hari tanam.
Baca juga: Ratusan personel kepolisian dikerahkan bantu penanganan banjir di Karawang
Menurut dia, sesuai dengan laporan yang diterima, banjir yang merendam areal sawah terjadi akibat tingginya curah hujan dan meluapnya sejumlah sungai.
"Itu (jumlah luas sawah) data sementara. Untuk yang puso, belum kelihatan, karena masih harus melihat perkembangan," katanya pula.
Pemerintah Kabupaten Karawang telah menetapkan status tanggap darurat bencana, menyusul terjadinya banjir yang melanda 18 kecamatan sekitar Karawang.
Baca juga: Seorang warga Cikampek Karawang meninggal terbawa arus sungai saat banjir
Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri, di Karawang, Selasa, menyampaikan, sesuai dengan rapat kordinasi bersama unsur muspida, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana telah memutuskan status tanggal darurat bencana.
Di antara alasan penetapan tanggal darurat bencana ialah karena meluasnya daerah yang dilanda banjir di Karawang, sehingga perlu penanganan maksimal.
Sesuai dengan catatan pemkab, hingga Senin (27/2) malam, banjir melanda 52 desa dan tiga kelurahan yang tersebar di 18 kecamatan sekitar Karawang.
Baca juga: Banjir landa 18 kecamatan, Kabupaten Karawang tetapkan status tanggap darurat bencana
Bencana banjir di wilayah Karawang terjadi akibat tingginya curah hujan yang memicu meluapnya sejumlah sungai di daerah tersebut. Di antaranya karena luapan air Sungai Cibeet, Citarum, Cikaranggelam, dan Ciherang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Areal sawah yang terendam banjir itu tersebar di sejumlah kecamatan," kata Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang Edi Suryana, di Karawang, Selasa.
Ia menyebutkan, ada sekitar 2-3 ribuan hektare areal sawah yang terendam, dan kini air masih menggenangi.
Sesuai dengan catatan Dinas Pertanian, usia tanam padi yang terendam banjir sekitar 10 sampai 20 hari tanam.
Baca juga: Ratusan personel kepolisian dikerahkan bantu penanganan banjir di Karawang
Menurut dia, sesuai dengan laporan yang diterima, banjir yang merendam areal sawah terjadi akibat tingginya curah hujan dan meluapnya sejumlah sungai.
"Itu (jumlah luas sawah) data sementara. Untuk yang puso, belum kelihatan, karena masih harus melihat perkembangan," katanya pula.
Pemerintah Kabupaten Karawang telah menetapkan status tanggap darurat bencana, menyusul terjadinya banjir yang melanda 18 kecamatan sekitar Karawang.
Baca juga: Seorang warga Cikampek Karawang meninggal terbawa arus sungai saat banjir
Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri, di Karawang, Selasa, menyampaikan, sesuai dengan rapat kordinasi bersama unsur muspida, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana telah memutuskan status tanggal darurat bencana.
Di antara alasan penetapan tanggal darurat bencana ialah karena meluasnya daerah yang dilanda banjir di Karawang, sehingga perlu penanganan maksimal.
Sesuai dengan catatan pemkab, hingga Senin (27/2) malam, banjir melanda 52 desa dan tiga kelurahan yang tersebar di 18 kecamatan sekitar Karawang.
Baca juga: Banjir landa 18 kecamatan, Kabupaten Karawang tetapkan status tanggap darurat bencana
Bencana banjir di wilayah Karawang terjadi akibat tingginya curah hujan yang memicu meluapnya sejumlah sungai di daerah tersebut. Di antaranya karena luapan air Sungai Cibeet, Citarum, Cikaranggelam, dan Ciherang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023