Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyampaikan hingga saat ini terdapat 1.300 hektare sawah yang sudah panen.

"Hingga awal Februari 2023, sudah ada 1.300 hektare sawah yang panen. Produksinya rata-rata mencapai 6-8 ton gabah per hektare," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, Asep Hazar, di Karawang, Senin.

Seiring dengan hal tersebut, Asep menyebutkan kalau pihaknya akan menggelar pangan murah pada Maret 2023.

Baca juga: Mentan puas atas produksi padi saat panen di wilayah Karawang

Menurut dia, faktor kenaikan beras beberapa waktu lalu bukan karena gagal panen, melainkan karena harga gabah yang sedang tinggi.

"Tidak terdapat kerusakan gabah yang dihasilkan oleh petani. Pemberian pupuk juga sudah ada sistemnya. Faktornya karena harga gabah saat itu mengalami peningkatan," katanya.

Ia mengatakan, sebagai upaya menurunkan harga beras, pihaknya telah bekerja sama dengan Bulog untuk melakukan penjualan pangan murah.

Baca juga: Mentan dorong Karawang jadi model pertanian modern yang bisa tiga kali panen setahun

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, Yayat Rohayati, mengatakan saat ini terjadi penurunan harga beras sebesar Rp600.

"Per hari ini, terjadi penurunan harga. Saat ini harganya Rp11.400," katanya.

Sementara itu, saat dilakukan pengecekan ke tempat penggilingan, ternyata pasokan gabah pada Januari 2023 minim, karena harga gabahnya tinggi.

Baca juga: Petani di Karawang panen padi dengan hasil di atas rata-rata hingga 9,3 ton/hektare

Atas hal tersebut, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan kini tengah menyiapkan aksi penjualan pangan murah yang akan dimulai pada Maret 2023.

"Sekarang sedang proses penentuan kemasan beras dan harga. Kita akan matangkan dulu persiapannya," katanya.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023