Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meminta Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (PUTR) segera memperbaiki jalan penghubung antar desa yang putus akibat longsor di Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, agar aktifitas warga kembali berjalan.
Bupati Kabupaten Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Sabtu, mengatakan akibat jalan amblas aktifitas terutama perekonomian warga di sejumlah desa terhambat, bahkan warga terpaksa menggunakan jalur alternatif yang lebih jauh untuk sampai ke pusat kecamatan atau kota Cianjur.
"Saya sudah perintahkan Kepala Dinas PUTR untuk langsung melihat ke lokasi dan langsung melakukan tindakan perbaikan karena jalur tersebut merupakan jalur utama perekonomian warga untuk membawa hasil bumi," katanya.
Baca juga: Tiga pekerja penambangan pasir tewas tertimbun longsor di Cianjur
Baca juga: Tak mampu jalankan tugas, Kepala BPBD dan Kasatpol PP Cianjur mundur
Herman menjelaskan, perbaikan jalan yang rusak akibat bencana alam di kawasan terdampak gempa itu, akan dilakukan cepat melibatkan berbagai dinas, sehingga dapat dengan cepat dibangun kembali karena merupakan akses utama pendistribusian bantuan.
"Kita upayakan dalam beberapa hari ke depan dapat dilalui kendaraan seperti biasa, agar aktifitas terutama perekonomian tidak terhambat karena harus memutar jauh. Terlebih sejumlah desa yang terhubung merupakan wilayah terdampak parah gempa," katanya.
Bhabinkamtibmas Polsek Cugenang Aipda Azmal Hilmi, mengatakan longsor yang terjadi Jumat petang, tidak mengancam atau merusak perkampungan karena jalan desa membentang di tengah persawahan, namun aktifitas warga terutama perekonomian sempat terputus.
Baca juga: BNPB imbau masyarakat Cianjur di daerah rawan bencana pindah ke tempat yang disediakan
"Longsoran yang terjadi menyebabkan landasan jalan sepanjang 9 meter amblas dan putus, sehingga tidak dapat dilalui kendaraan. Longsor juga menyebabkan pipa PDAM sepanjang 100 meter putus dan satu hektar sawah tertutup longsor," katanya.
Tidak ada korban jiwa atau kerugian materi saat longsor terjadi setelah hujan turun deras selama sepuluh jam.
"Tidak ada korban jiwa hanya aktifitas warga terutama perekonomian terhambat karena harus mencari jalan alternatif yang cukup jauh," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Bupati Kabupaten Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Sabtu, mengatakan akibat jalan amblas aktifitas terutama perekonomian warga di sejumlah desa terhambat, bahkan warga terpaksa menggunakan jalur alternatif yang lebih jauh untuk sampai ke pusat kecamatan atau kota Cianjur.
"Saya sudah perintahkan Kepala Dinas PUTR untuk langsung melihat ke lokasi dan langsung melakukan tindakan perbaikan karena jalur tersebut merupakan jalur utama perekonomian warga untuk membawa hasil bumi," katanya.
Baca juga: Tiga pekerja penambangan pasir tewas tertimbun longsor di Cianjur
Baca juga: Tak mampu jalankan tugas, Kepala BPBD dan Kasatpol PP Cianjur mundur
Herman menjelaskan, perbaikan jalan yang rusak akibat bencana alam di kawasan terdampak gempa itu, akan dilakukan cepat melibatkan berbagai dinas, sehingga dapat dengan cepat dibangun kembali karena merupakan akses utama pendistribusian bantuan.
"Kita upayakan dalam beberapa hari ke depan dapat dilalui kendaraan seperti biasa, agar aktifitas terutama perekonomian tidak terhambat karena harus memutar jauh. Terlebih sejumlah desa yang terhubung merupakan wilayah terdampak parah gempa," katanya.
Bhabinkamtibmas Polsek Cugenang Aipda Azmal Hilmi, mengatakan longsor yang terjadi Jumat petang, tidak mengancam atau merusak perkampungan karena jalan desa membentang di tengah persawahan, namun aktifitas warga terutama perekonomian sempat terputus.
Baca juga: BNPB imbau masyarakat Cianjur di daerah rawan bencana pindah ke tempat yang disediakan
"Longsoran yang terjadi menyebabkan landasan jalan sepanjang 9 meter amblas dan putus, sehingga tidak dapat dilalui kendaraan. Longsor juga menyebabkan pipa PDAM sepanjang 100 meter putus dan satu hektar sawah tertutup longsor," katanya.
Tidak ada korban jiwa atau kerugian materi saat longsor terjadi setelah hujan turun deras selama sepuluh jam.
"Tidak ada korban jiwa hanya aktifitas warga terutama perekonomian terhambat karena harus mencari jalan alternatif yang cukup jauh," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023