Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok, Jawa Barat, Wahid Suryono mengatakan kaum milineal perlu dikenalkan tentang pajak sejak dini agar mereka memahami membayar pajak.
"Kami sudah sosialisasikan mengenalkan apa itu pajak daerah. Kami juga ingin menanamkan awareness atau kepedulian kepada kaum milenial akan pentingnya berkontribusi dalam membayar pajak," kata Kepala BKD Kota Depok Wahid Suryono di Depok, Jabar, Jumat.
Dikatakannya, saat ini Kota Depok sedang mengalami masa bonus demografi, dimana usia muda lebih dominan. Siswa juga akan memasuki masa perkuliahan atau bekerja yang nantinya bisa memberi sumbangsih untuk Kota Depok berupa pajak.
Baca juga: Realisasi PAD sembilan objek pajak Depok lampaui target selama 2022
Baca juga: Pajak BPHTB Depok jadi penyumbang PAD terbesar pada 2022
"Aktivitas anak-anak sekarang banyak berinteraksi ke kafe, mal, restoran dan menggunakan kendaraan. Secara langsung mereka bersentuhan dengan aktivitas pajak. Karena di restoran ada pajak, mengisi bensin juga kena pajak," katanya.
Wahid berharap siswa mampu menanamkan bahwa pendapatan utama Kota Depok bersumber dari pajak yang dibayarkan masyarakat. Yang nantinya akan kembali untuk pembangunan, biaya pendidikan dan kesehatan di Kota Depok.
"Pajak sumber dari pendapatan utama negara. Kalau mau jadi negara maju, kita siapkan berbagai inovasi dari sektor perpajakan ini," ujarnya.
Baca juga: BKD Depok berhasil capai target PBB-P2 dan BPHTB
Untuk diketahui, BKD melalui Bidang Pajak Daerah I mengadakan Sosialisasi Pajak Daerah dengan tema "Milenial Melek Pajak". Peserta merupakan perwakilan siswa seluruh SMA baik negeri maupun swasta, sebanyak 360 peserta.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Kami sudah sosialisasikan mengenalkan apa itu pajak daerah. Kami juga ingin menanamkan awareness atau kepedulian kepada kaum milenial akan pentingnya berkontribusi dalam membayar pajak," kata Kepala BKD Kota Depok Wahid Suryono di Depok, Jabar, Jumat.
Dikatakannya, saat ini Kota Depok sedang mengalami masa bonus demografi, dimana usia muda lebih dominan. Siswa juga akan memasuki masa perkuliahan atau bekerja yang nantinya bisa memberi sumbangsih untuk Kota Depok berupa pajak.
Baca juga: Realisasi PAD sembilan objek pajak Depok lampaui target selama 2022
Baca juga: Pajak BPHTB Depok jadi penyumbang PAD terbesar pada 2022
"Aktivitas anak-anak sekarang banyak berinteraksi ke kafe, mal, restoran dan menggunakan kendaraan. Secara langsung mereka bersentuhan dengan aktivitas pajak. Karena di restoran ada pajak, mengisi bensin juga kena pajak," katanya.
Wahid berharap siswa mampu menanamkan bahwa pendapatan utama Kota Depok bersumber dari pajak yang dibayarkan masyarakat. Yang nantinya akan kembali untuk pembangunan, biaya pendidikan dan kesehatan di Kota Depok.
"Pajak sumber dari pendapatan utama negara. Kalau mau jadi negara maju, kita siapkan berbagai inovasi dari sektor perpajakan ini," ujarnya.
Baca juga: BKD Depok berhasil capai target PBB-P2 dan BPHTB
Untuk diketahui, BKD melalui Bidang Pajak Daerah I mengadakan Sosialisasi Pajak Daerah dengan tema "Milenial Melek Pajak". Peserta merupakan perwakilan siswa seluruh SMA baik negeri maupun swasta, sebanyak 360 peserta.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023